JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga di permukiman liar yang berlokasi di bawah kolong Tol Angke, Jakarta Barat belum mendapat informasi jika pemerintah telah menyiapkan 52 unit rumah susun sewa (Rusunawa).
Salah satu warga, Ricky (30) mengatakan, jika sampai saat ini ia tidak mendapat informasi jika pemerintah telah menyiapkan 52 unit Rusunawa untuk warga yang tinggal di atas lahan milik Jasa Marga tersebut.
"Enggak tau saya, emang iya? (Disediakan rusunawa)," katanya saat ditemui di lokasi, Rabu (12/7/2023).
Mendengar kabar tersebut, Ricky tampak tidak terlalu sumringah. Ia menilai jika adanya Rusunawa belum tentu bisa memperbaiki keadaan, apalagi untuk perekonian warga di sana.
Apalagi, banyak warga yang tak mau pindah ke Rusun lantaran biaya sewa. Selain itu, jika tinggal Rusun warga masih khawatir bagaimana nantinya mencari nafkah.
"Kan ada yang kerjanya jauh juga. Kalau di sana ibarat kata ada lapangan pekerjaan mendingan lah yak," ucapnya.
Warga lain, Dini (29) mengatakan jika sebagian warga enggan pindah ke Rusun lantaran sulit untuk mencari nafkah. Terlebih mayoritas warga di bawah kolong tol berprofesi sebagai pemulung dan juru parkir.
Jika tinggal di Rusun, maka warga khawatir aktivitas perekonomian yang sebelumnya dijalani malah tidak dapat dilakukan di Rusun. Hal itu dikhawatirkan malah akan menambah beban warga di sana.
"Kan kebanyaan di sini kerja mulung sama parkir. Sebenernya sebagian ada yang mau ada yang enggak. Ya itu tadi karena bayar sewa, terus dananya bukan bayar sewa doang kan, bayar listrk, air, segala macem," paparnya.
Sejauh ini, wanita asal Banten yang telah tinggal selama 8 tahun bersama suami dan 2 anaknya di bawah kolong tol tersebut mengaku was-was. Apalagi sejak lokasi tersebut terekspos dan dilirik oleh pemerintah.
"Was was, risih, tadinya enak-enak aja, gak ada apa-apa. Takutnya ya itu dari orang atas (pemerintah) digusur," tukasnya.
Meski begitu, Dini mengaku ia merupakan salah satu warga yang terpaksa pindah ke Rusun jika nantinya lokasi tersebut digusur. Sebab ia tak tau harus berbuat apa lagi.
"Mungkin ada yang pindah, ada yang pulang juga, tapi pulang juga kan pake duit. Kalau saya sih mau ya (pindah ke Rusun), ya mau gimana lagi," tandasnya.
Lurah Jelambar, Danur Sasono mengatakan jika pihaknya sejauh ini telah melakukan pendataan warga yang tinggal di bawah kolong tol. Dari pendataan tercatat ada sebanyak 83 KK yang tinggal di sana.
"Dari tingkat Kelurahan hanya melakukan pendataan awal aja, nanti baru pimpinan di tingkat Provinsi. Kita belum ada atensi apa-apa," katanya.
Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menyediakan rumah susun sewa (rusunawa) untuk warga yang tinggal di bawah kolong Tol Angke, Jakarta Barat. Sebanyak 52 unit Rusunawa akan disediakan.
"Pihak Wali Kota Jakarta Barat sudah berkoordinasi dengan kita. Kami diminta menyediakan 52 unit rusun," kata Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Retno Sulistiyaningrum dalam rapat kerja dengan Komisi D DPRD DKI, Selasa (11/7/2023).
Retno menjelaskan, Pemkot Jakarta Barat telah mendata siapa saja yang berhak mendapat rusunawa itu.
Nantinya mereka akan ditempatkan di beberapa rusunawa yang tersedia, yaitu Rusunawa Penjaringan, Jakarta Utara, dan Rusunawa Tipar Cakung, Jakarta Timur.
"Pihak Pemkot sudah mendata warga yang ada dan kami sudah menyediakan di beberapa rusun, antara lain di Rusunawa Penjaringan dan Rusunawa Tipar Cakung," ujarnya.
Namun Retno tidak menyebutkan secara detail kapan warga akan dipindahkan ke rusunawa dan berapa besaran harga sewanya. (Pandi)