JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pluralisme yang dimiliki oleh mantan Presiden ke 4, Abdurrahman Wahid menjadi salah satu alasan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DKI Jakarta, Kevin Wu bergabung di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Gusdur terbukti mampu diterima oleh seluruh kalangan masyarakat dari berbagai agama tak hanya islam, termasuk Konghuchu.
Berbagai pengalaman politik internasional telah dilewati Gus Dur selama ia hidup. Sekarang Gus Dur adalah sosok putra bangsa yang masih melekat di hati masyarakat karena pemahaman berpikir serta jiwa keberagamannya itu.
Dalam sepak terjang di dunia politik, Gus Dur salah satu orang yang mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 Tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat.
Sejak dicabutnya Inpres tersebut, masyarakat Tionghoa bebas bersembahyang, termasuk melakukan aktifitas keagamaan, tanpa takut diskriminasi.
Tak hanya itu, sebagai kepala negara, Gus Dur juga pernah meminta maaf kepada para korban G30 S PKI baik mereka yang menjadi tahanan politik atau pun mereka yang dituding keluarga PKI.
Selain itu Gus Dur juga pernah mendatangi daerah konflik Papua dan membiarkan bendera Bintang Kejora berkibar. Namun tidak lebih tinggi dari bendera merah putih.
Berlatar belakang Nadhatul Ulama (NU), PKB yang didirikan Gus Dur merupakan partai semua umat yang dipenuhi cendekiawan. Tidak heran jika partai mampu menentukan arah kebijakan pemerintahan.
“Dengan dukungan dan kekuatan kaum Nahdliyin (Nahdlatul Ulama) dan ruang yang kondusif bagi pelaksanaan 'Amanat Agung', berpartisipasi dalam kancah politik di Indonesia,” jelas Kevin kepada wartawan, Senin (10/7/2023).
Sekalipun saat ini popularitas PKB rendah, hal tersebut tidak lepas dari konflik internal yang merupakan hal yang wajar terjadi di partai politik, asalkan tidak tersangkut dalam kasus politik.
“Kemudian ada oknum-oknum dari dalam maupun dari luar yang memecah soliditas PKB, juga wajar. Yang pasti, PKB sedang menegaskan konsistensinya sebagai Gusdurian, yang menjadi karakteristik unggulan yang tidak ada duanya,” jelasnya.