JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Jagat maya belakangan dihebohkan dengan Ponpes Al Kafiyah, di Sumatera Utara. Sebab disebutkan, diperbolehkan wanita menjadi imam salat, hingga bisa hapus dosa dengan membayar Rp 30 juta.
Pembina Padepokan Sendang Sejagat, Sunaryo, angkat bicara soal bergulirnya video viral Ponpes Al Kafiyah. Menurut dia, konten tersebut sengaja dibuat demi pendidikan kepada publik.
Adapun video viral Ponpes Al Kafiyah itu dibuat dalam bentuk sinetron berseri yang kemudian ditayangkan di platform berbagi video.
Akan tetapi, oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab, video itu diklaim dipotong begitu saja menjadi tidak utuh, sehingga membuat rekaman tersebut nyata dan kejadian sebenarnya.
"Kenapa kami membuat konten itu, sebenarnya itu adalah konten cerita sinetron berseri, yang mana itu mencontohkan banyak kalangan saat ini yang memiliki pondok pesantren ataupun berkedok agama yang selalu menipu masyarakat," kata Sunaryo yang juga menjadi aktor di video itu, disitat AKI Pagi, Senin 3 Juli 2023.
Adapun video itu diklaim sengaja dibuat untuk memberi edukasi kepada masyarakat bahwa diperlukan kewaspadaan pada publik untuk tetap berhati-hati jika berkenaan dengan pendidikan agama.
"Karena yang saya ketahui, banyak sekali manusia-manusia yang mempertopengkan agama, sampai dengan ponpes ataupun yang lainnya, itu dibuat untuk keuntungan pribadi. Makanya itu sengaja kami buat cerita sinetron berseri," kata dia.
Viral Ponpes Al Kafiyah Sebarkan Ajaran Sesat
Sunaryo mengatakan video yang ramai dibahas soal Ponpes Al Kafiyah merupakan ulah oknum-oknum yang memotong rekaman menjadi tidak utuh.
Oleh oknum-oknum tersebut, kemudian diposting di sosial media, layaknya seperti adanya masalah di Ponpes Al Zaytun, Indramayu, yang tengah ramai disorot publik.
Sampai akhirnya banyak publik geram dan menyebut bahwa Ponpes Al Kafiyah sesat atau bentuk pengalihan isu belaka.
Terlebih, para oknum yang menyebarkan video tersebut tidak mencantumkan link rekaman asli. Di mana dalam video asli, sudah tertulis bahwa ini bukan kejadian sebenarnya.
"Sebenarnya penjelasannya itu sudah ada di link yang asli, yang mana yang saya katakan itu, ketika saya membuat video ambillah tontonan di video ini yang positif, buang yang negatif. Itu dari awal sudah saya jelaskan seperti di video yang asli," katanya.
"Tapi mereka yang memotong ini tidak memberi penjelasan dan tidak mencantumkan link yang asli. Jadi mereka memotong sebagian yang negatif, dan disaat pembuatan itu memang kita tidak ada melakukan ataupun membaca ayat-ayat," kata dia lagi.
Soal siapa-siapa yang terlibat dalam proses pembuatan video tersebut, Sunaryo menyebut terdiri dari sejumlah Youtuber. Dan merupakan orang-orang yang dekat dengan lingkungannya.
Dia pun berharap agar publik bisa memaklumi ramainya video viral Ponpes Al Kafiyah sebagai sekadar sinetron berseri biasa.