Salah seorang petani di Pandeglang saat memproduksi bata dari tanah sawah. (Ist)

Regional

Petani di Pandeglang Alih Profesi jadi Pembuat Batu Bata, Dampak Kekeringan

Minggu 02 Jul 2023, 11:19 WIB

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah petani di Pandeglang memproduksi bahan material bangunan bata merah dari tanah pesawahan, lantaran sawah mereka tidak bisa ditanami padi akibat dilanda bencana kekeringan.

Seperti yang dilakukan petani asal Kecamatan Patia, Pandeglang, Sukra, bahwa selama musim kemarau ini lahan sawahnya tidak bisa ditanami padi karena sawah tadah hujan sehingga tidak berproduksi.

Namun, selama musim kemarau ini dirinya punya inisiatif agar tidak menganggur, sehingga ia mengolah tanah sawah menjadi bahan material bangunan untuk dijual.

"Area pesawahan ini tadah hujan jadi kalau musim kemarau tidak bisa ditanami padi. Makanya saya berinisiatif membuat bata merah dari tanah sawah ini," ungkapnya, Mingu (2/7/2023).

Dikatakannya, kegiatan itu sudah dilakukan sejak memasuki musim kemarau. Kondisi tanah sawah tadah hujan ini, bagian atasnya cukup keras namun bawahnya lembek.

"Selain itu kontur tanah sawah ini liat, kalau bahasa kampung mah "tanah tela" jadi cocok kalau dibuat bata merah," katanya.

Diakuinya, pembuatan bata merah yang dilakukannya dari tanah sawah itu dengan menggunakan alat manual dari cetakan kayu yang dibuatnya. Dalam sehari, ia mampu menghasilkan 300 sampai 500 bata merah.

"Iya kita buat cetakannya dulu dari kayu. Adapun hasil pembuatan bata merah dalam sehari paling sebanyak 300-500 saja," ujarnya.

Lanjut dia, memang bata merah yang dibuatnya itu harga jualnya lebih murah dibanding dengan harga bata merah di toko-toko material bangunan. Akan tetapi lumayan untuk menambah penghasilan di musim kemarau ini.

"Paling ini untuk dijual kepada warga-warga di sekitaran Paria saja. Tapi ini juga alhamdulillah sudah ada yang pesan," tuturnya.

Hal yang sama dikatakan petani lainnya, Ishak mengaku di musim kemarau ini dirinya sengaja membuat bata merah dari tanah sawah untuk dapat menambah-nambah penghasilan.

Memang proses pembuatan bata secara manula lumayan membutuhkan waktu lama, sehingga untuk bisa menghasilkan uangnya juga agak lama.

"Karena mulai dari pembuatan sampai bata siap untuk dijual memerlukan waktu paling sedikit satu Minggu," ujarnya. (Samsul Fatoni).

Tags:
pemkab-pandeglangkekeringanpembuat batu batapetani alih profesi

Administrator

Reporter

Administrator

Editor