PURWAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Warga Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dipastikan tidak mengonsumsi makanan ayam dua hari kedepan akibat ketiadaan daging ayam potong di sejumlah pasar tradisional di Purwakarta.
Hal ini menyusul para juragan ayam potong di wilayah Purwakarta, Subang dan Karawang berunjuk rasa ke Jakarta memprotes tingginya harga ayam potong dari peternak. Pantauan Poskota.co.id di Pasar Rebo dan Leuwipanjang Senin (26/06/2023) mengisyaratkan lapak para pedagang ayam potong, tutup.
Diperoleh keterangan mereka tidak memperoleh pasokan ayam potong lantaran seluruh juragan ayam berunjuk rasa ke Jakarta. "Infonya para juragan ayam ini mogok memasok ayam ke kita selama dua hari sampai besok," ujar pedagang ayam potong, Hj Ida.
Diungkapkan dia, sangatlah beralasan bila para juragan ayam potong berunjuk rasa ke pemerintah pusat di Jakarta untuk menstabilkan harga ayam potong. "Saya juga suka bingung mau menjual ke masyarakat berapa kalau dari bandarnya juga dijual Rp 40 ribu perkilogram (kg)," jelasnya.
Diakuinya, kenaikan ini mulai terasa sejak Idul Fitri 1444 H yang baru lalu, hingga sekarang. " Tentunya berdampak ke pedagang ayam juga jadi sepi pembeli, karena beranggapan mahal," ujarnya.
Hj Ida mendapat kabar tingginya harga ayam potong karena harga sudah tinggi di tingkat peternak. "Perlu adanya kebijakan atau regulasi pemerintah menstabilkan harga ayam potong agar usaha ini menggeliat lagi," katanya.
Seorang warga, Nur (40) sempat heran saat tahu daging ayam hilang di pasar dan kios sayuran yang ada dilingkungan kampungnya. "Warung sayuran dikampung saya gak jualan ayam karena pasokan ayam ke pasar gak ada katanya," ujarnya heran.
Disebutkan, keluarganya yang doyan makan ayam goreng hampir setiap hari membeli daging ayam Rp 38 ribu perkilo "Dimulai Rp 36 ribu hingga sekarang harganya terus naik," ungkapnya.(dadan)