Walikota Jakarta Selatan Pastikan Hewan Kurban Bebas Penyakit ‘Lato-lato’

Jumat 23 Jun 2023, 12:37 WIB
Foto: Walikota Jakarta Selatan Munjirin mengecek hewan kurban di kawasan Epicentrum, Setiabudi, Jakarta Selatan, pastikan bebas penyakit 'lato-lato'. (Poskota/Angga Pahlevi)

Foto: Walikota Jakarta Selatan Munjirin mengecek hewan kurban di kawasan Epicentrum, Setiabudi, Jakarta Selatan, pastikan bebas penyakit 'lato-lato'. (Poskota/Angga Pahlevi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Walikota Jakarta Selatan Munjirin mengecek kesehatan hewan kurban di pedagang hewan kurban milik Nurdin di Epicentrum, Kelurahan Menteng Atas, Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan, Jumat (23/6/2023) pagi.

"Dari hasil pemeriksaan dilakukan petugas Sudin Peternakan dan Kesehatan Hewan DKI Jakarta Selatan mayoritas kondisi kesehatan rata-rata di pedagang hewan kurban milik bapak Udin total 220 ekor yakni 190 ekor sapi dan 30 kambing keadaan sehat semuanya dan sudah cukup umur buat berkurban," ujar Walikota Munjirin.

Orang nomor satu di pemerintahan Kota  Jakarta Selatan ini menyebutkan data dari Peternakan dan Kesehatan Hewan DKI Jakarta Selatan menyebutkan hasil pemeriksaan sampai saat ini di 171 Tempat Penampungan Hewan Kurban (TPHK)  total 15.445 ekor dengan perincian 6.062 ekor sapi, kerbau 74 ekor, kambing 7.954 ekor, domba 1.355 ekor dan ditemukan yang sakit ada 13 ekor.

"Hewan yang sakit mata, anoreksia, demam. Dan  cacat 1 ekor serta yang tidak cukup umur 15 ekor," ungkapnya. Bagi hewan kurban yang terdeteksi sakit, lanjut Munjirin akan dilakukan upaya karantina.

"Dalam penyembuhan upaya kita akan dilakukan karantina sampai sembuh. Sedangkan untuk jenis penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau lato-lato tidak ditemukan sama sekali," ungkapnya.

Munjirin menghimbau, kepada pembeli hewan kurban untuk mencari hewan kurban yang sudah terpasang stiker barcode. "Jika sudah berstiker pada hewan kurban berarti itu sudah lengkap. Dalam barcode yang tertera dalam stiker sudah dalam kondisi sehat baik itu dalam perawatan suntik vaksin lengkap," tutupnya.

Sementara itu,  Bapak Udin pemilik hewan kurban Epicentrum, mengatakan untuk tahun ini pihaknya hanya menstok 190 ekor sapi dan 30 ekor kambing dan domba tidak dari tahun sebelumnya mencapai 200 ekor.

"Penjualan tahun ini turun drastis dari total sapi yang ada baru terjual 60 ekor saja. Sedangkan tahun sebelumnya stok kita sebanyak 200 ekor sapi  tapi itu kurang karena masih banyak permintaan pembeli," ujar Udin asal Bima NTB ini kepada Poskota.co.id

Sapi-sapi yang dijual Udin jenis PO,Limosin, Lokal Bima, dan Brahma. Dengan harga mulai dari Rp.14 juta untuk berat 200 kilogram dan paling tinggi Rp.42 juta berat 700 kilogram.

Untuk pengawasan hewan kurban bebas dari penyakit, lanjut Udin, penjaga khusus dibawa dari Bima rutin memberikan suntikan vitamin, menjemur di bawah matahari. "Keunggulan sapi kita asal Bima ini dikenal kuat dan tidak rentan penyakit. Sehingga kita jamin sapi-sapi yang kita miliki sehat semua dan layak kurban," tutupnya. (Angga)
 

Berita Terkait
News Update