Pemukiman di Kolong Tol Angke Bakal Digusur, Warga Resah: Ada Sekolah Juga!

Selasa 20 Jun 2023, 16:05 WIB
Warga yang tinggal di Kolong Tol Angke, Jakarta Barat bakal digusur. Mereka pun resah karena tak memiliki tempat tinggal lain. (Pandi)

Warga yang tinggal di Kolong Tol Angke, Jakarta Barat bakal digusur. Mereka pun resah karena tak memiliki tempat tinggal lain. (Pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga yang tinggal di Kolong Tol Angke, Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terancam tergusur.

Puluhan tahun tinggal di rumah triplek, warga terancam tidak mendapat tempat tinggal.

Mirisnya, salah satu sekolah yakni sekolah Domba yang berlokasi di bawah kolong tol tersebut juga terancam dibongkar.

Salah satu warga bernama Budi, nama samaran, mengaku terusik dengan adanya informasi yang menyebut jika ratusan rumah yang berlokasi di bawah kolong tol itu terancam akan dibongkar.

Pasalnya, ia yang sudah lama tinggal di sana merasa sudah nyaman.

Apalagi Budi yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kopi, penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan untuk bertahan hidup.

"Ada warga pendatang, karena imigran dari Surabaya dari mana lah, jadi kemarin juga waktu mau dapat Rumah Susun percuma data doang hasilnya nggak ada. Percuma nggak ada identitas," katanya di lokasi.

Karena hal itu, Budi bersama warga lainnya yang sudah puluhan tahun tinggal di sana merasa terusik.

Apalagi jika sekolah Domba yang telah lama berdiri di sana akan dibongkar.

Pasalnya, sekolah Domba yang didirkan oleh umat Nasrani selama ini memberikan dampak positif yang begitu besar.

Banyak warga di sana yang buta hurus, sehingga anak-anak mereka perlu bersekolah agak tak buta huruf seperti orangtuanya.

"Banyak yang buta huruf. Terus kalau sekolah Domba dibongkar anak-anak gimana? Banyak yang buta huruf," paparnya.

Budi menuturkan jika sekolah Domba merupakan satu-satunya tempat anak-anak belajar.

Apalagi, anak-anak di sana tak perlu mengeluarkan uang untuk mengais ilmu.

"Kalau dibongkar nasib anak-anak gimana? Mau di pindah ke mana?," keluhnya.

Terpisah, Lurah Jelambar Baru, Danur Sasono mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan warga yang tinggal di bawah kolong tol, lahan milik Jasa Marga.

"Arahan pimpinan untuk melakukan pendataan awal aja. Maping. Siapa saja apa aja yang ada di bawah (kolong tol). Data kemarin baru 31 KK," ujarnya kepada wartawan.

Setelah dilakukan pendataan, ditemukan banyak warga yang berasal dari luar daerah.

Mereka yang merantau tidak mempunyai tempat tinggal tetap, sehingga mendirikan rumah kardus di bawah kolong tol.

Danur belum mengetahui nasib warga yang selama tinggal di bawah kolong tol Angke itu.

Ia menyebut jika pihaknya hanya melakukan pendataan kepada warga yang selama ini tinggal di sana.

"Iya (relokasi) dari temen-teman Jasa Marga juga. Dari provinsi juga baru Tingkat Kota.
Kita cuma pendataan aja, arahnya kemana kita ga tau," bebernya.

Pantauan Poskota di lokasi, nampak di bawah Kolong Tol itu dihuni oleh warga yang mendirikan rumah dari bahan seadanya.

Mereka tampak tinggal di atap yang sederhana bersama keluarga kecil mereka.

Namun, wartawan hanya diperkenankan untuk melihat dari pinggir tanggul.

Saat akan memasuki sekolah Domba, beberapa warga di sana menahan karena khawatir, sebab ada beberapa warga lain yang masih tidak terima terkait wacana pembongkaran.

Mayoritas warga yang tinggal di bawah kolong tol bekerja sebagai pengepul barang bekas.

Barang bekas seperti kayu bekas bongkaran rumah mereka jual kepada pedagang untuk dijadikan arang dan semacamnya. (Pandi)

Berita Terkait
News Update