Setelah Partai Amanat Nasional (PAN) menyodorkan Erick Thohir sebagai cawapres Ganjar Pranowo, kini Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menawarkan, Sandiaga Uno sebagai cawapresnya Ganjar Pranowo.
Bedanya, PAN memberi penekanan bahwa Erick Thohir, tidak hanya untuk cawapresnya Ganjar, juga untuk berpasangan dengan Prabowo Subianto. Yang penting, Erick, cawapres.
Ini cukup beralasan mengingat, PAN belum menentukan sikap, apakah akan mendukung Prabowo atau Ganjar sebagai capres. Lain halnya dengan PPP yang sudah bergabung dengan PDIP mendukung Ganjar sebagai capres.
Baik Erick maupun Sandiaga, selama ini menempati urutan teratas dalam bursa cawapres, hasil survei sejumlah lembaga.
Di luar kedua tokoh tadi, ada nama AHY yang juga mulai meroket dan menjadi radar PDIP untuk mendampingi Ganjar. Lantas siapa yang akan dipilih partai koalisi pengusung Ganjar? Jawabnya masih dikalkulasi.
“Tapi hasil survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) yang dilakukan pada rentang 5-13 Juni 2023, posisi Ganjar merosot, kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
Seperti dirilis IPO, Prabowo kokoh di posisi teratas kandidat capres di semua skema pilihan, mulai dari 40 nama, 20, 10, 5 dan 3 nama. Posisi kedua ditempati Anies Baswedan dan ketiga Ganjar Pranowo.
“Wah survei ini penuh kejutan, biasanya Ganjar teratas, Anies terbawah. Kini Anies menyalip Ganjar, kata Yudi.
“Itulah survei, gambaran dinamika politik yang terjadi dari waktu ke waktu. Kita tak dapat menduga,apa yang bakal terjadi. Politik itu penuh dengan kejutan, tambah mas Bro.
“Yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin. Itulah politik, kata Yudi.
“Yang kawan bisa menjadi lawan. Yang lawan bisa kembali jadi kawan. Putus sambung biasa, dalam politik, kata mas Bro.