ADVERTISEMENT
Jumat, 9 Juni 2023 11:11 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk mengikuti perjalanan itu, setiap siswa diwajibkan membayar Rp 2 juta.
Kemudian, tiba tiba pada 26 Mei lalu, kabar buruk muncul, pihak EO terpilih membatalkan secara sepihak dengan sejumlah alasan, salah satunya, pihak sekolah diduga ikut campur.
"Alasan pembatalan, pihak sekolah kan kroscek hotel, ternyata gak ada MAN 1 nginap disini, disitu mulai Keos," tuturnya.
Kemudian, di tanggal 28 Perwakilan murid melakukan rapat hingga larut malam bersama pihak EO dan membuat MoU pada 28 Mei 2023 lalu.
Terpilih lah, tanggal 8 Juni 2023, namun lagi lagi, ratusan siswa gagal berangkat.
"Dengan hotel yang disebut, busnya akan berangkat pada tanggal hari ini, 8 Juni sampai tadi pagi EO nya, bus hotel gak jelas, 3 kali mangkir," keluh EN.
Sementara itu, orang tua siswa lainnya berinisial BA mengatakan, alasan lain EO membatalkan agenda tahunan perpisahan kelas 3.
"Katanya uangnya dikuasai sekolah, dan kuota gak memenuhi, sekolah memasuki dapur perusahaan dia ngacak ngacak, padahal sekolah cuma mau cek aja, hotel disana survei by phone," keluh BA saat dijumpai Poskota tadi malam.
Kemudian beredar kabar, pihak sekolah memotong uang Rp 400 ribu dari Rp 2 juta per siswa.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT