BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Pasca gagalnya para siswa kelas 3 MAN 1 Kota Bekasi melaksanakan studi kampus dan wisuda di Yogyakarta, wali siswa mulai buka suara.
Alih alih dapat menikmati libur perpisahan sekolah, justru ratusan siswa menerima pil pahit, diduga ketidakprofesionalan panita penyelenggara dan pihak Even Organizer (EO).
Salah satu wali murid yang juga mengalami dampak itu berinisial EN mengungkapkan awal mula perkara pelik tersebut.
Menurut EN penyelengaraan studi tour dan Wisuda sudah dipersiapkan sejak Februari 2023 lalu.
Kemudian, terdapat lima Even Organizer (EO) dengan masing masing melakukan presentasi dihadapaan para siswa disekolah.
"Pemilihan ini sebelum anak ujian, february lah, awal tahun," ujar EN, Jum'at (9/6/2023).
Tercetuslah satu EO yang kini dipercayai untuk menjalani studi kampus oleh pihak sekolah.
"Karena awalnya itu ada lima EO, presentasi didepan siswa, anak anak suruh voting, nah dengar itu EO, anak itu di iming-imingin, yang EO terpilih ini, ada hadiah, HP, motor, helm segalanya macam dan terbanyak jadi kepilih itu," ucap EN.
Kemudian, kesepakatan terjadi bila para siswa kelas 3 akan melakukan studi kampus dan wisuda ke Yogyakarta, pada 29 Mei 2023 lalu.
Untuk mengikuti perjalanan itu, setiap siswa diwajibkan membayar Rp 2 juta.
Kemudian, tiba tiba pada 26 Mei lalu, kabar buruk muncul, pihak EO terpilih membatalkan secara sepihak dengan sejumlah alasan, salah satunya, pihak sekolah diduga ikut campur.