Duel Berdarah Remaja di Kembangan, Polisi: Pelaku dan Korban Residivis Kasus Pidana

Selasa 23 Mei 2023, 14:13 WIB
Lokasi remaja yang tewas bersimbah darah usai duel dengan teman satu tongkrongan sendiri di kawasan Kembangan, Jakarta Barat. (Pandi)

Lokasi remaja yang tewas bersimbah darah usai duel dengan teman satu tongkrongan sendiri di kawasan Kembangan, Jakarta Barat. (Pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Dua remaja satu tongkrongan yang terlibat duel berdarah di Kembangan, Jakarta Barat ternyata pernah bermasalah dengan polisi. Keduanya merupakan residivis kasus pidana.

"Dua-duanya juga yang korban pernah ditahan kasus pidana, pelaku juga sama. Sama-sama residivis," kata Kapolsek Kembangn Kompol Ubaidillah saat dikonfirmasi, Selasa (23/5/2023).

Motif duel berdarah antara korban yang diketahui bernama Arif (19) dan pelaku bernama Aziz itu hanya karena tersinggung dengan perkataan. Padahal keduanya masih satu tongkrongan.

"Motifnya tersinggung aja, korban tersinggung sama omongan pelaku. Korban sama pelaku sama-sama saling nongkrong," ucapnya.

Ubaidillah mengatakan, beberapa jam setelah kejadian berdarah itu, pelaku ditangkap di rumahnya. Pelaku juga mengalami luka usai duel dengan korban.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, korban yang awalnya menantang pelaku berduel. Pelaku yang terpancing kemudian mengajak duel korban dengan menggunakan sajam.

"Korbannya ini yang nantangin pelaku pakai senjata tajam kemudian berkelahi bawa sajam. Pelakunya juga udah kita amankan," paparnya

Diketahui, peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa (23/5/2023) dini hari di Jalan Lapangan Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

Warga di lokasi, Yusup mengatakan, berdasarkan informasi yang ia dapat, awalnya korban dan pelaku yang masih warga Kembangan tengah nongkrong bareng tak jauh dari lokasi kejadian.

"Terus yang saya tau pelaku ini nyamperin korban, pokoknya ngajakin duel lah. Itu informasi yang saya dapat kaya gitu," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Selasa.

Saat kejadian pelaku mengajak duel korban dengan menggunakan senjata tajam. Korban yang merasa tertantang kemudian menerima duel yang dilayangkan pelaku.

"Saya dapat infonya memang mereka (pelaku dan korban) sering nongkrong bareng. Terus mungkin mereka ada masalah apa pelaku ngajak duel korban," katanya.

Yusup sendiri tidak mengetahui pasti motif perkelahian kedua remaja tersebut. Namun ia menduga perkelahian dikarenakan sakit hati karena perkataan tak mengeenakkan.

"Kayaknya sih gara-gara perkataan, entah korban atau pelaku ngatain apa gitu, akhirnya mereka duel," ungkapnya

Sementara warga lain, Eko mengatakan saat kejadian ia sempat mendengar suara gemuruh di rumahnya.

Beberapa menit kemudian ia keluar dan melihat sudah ada petugas kepolisian dan satu orang diduga saksi. Ia juga melihat korban sudah terkapar bersimbah darah.

"Terus kita telusuri kejadian ini dari mana, itu bercak darah kita ikutin jejak-jejaknya ternyata kejadiannya di ujung sama deket kuburan, udah gitu kita simpulkan ini perkelahian," katanya.

Saat kejadian Eko mengatakan remaja lain yang merupakan teman korban sempat berteriak minta tolong. Bahkan mereka sampai melompati pagar rumah warga untuk bersembunyi.

"Jadi dari sana satu orang bawa motor, langsung menyerang abis itu langsung kabur pelakunya. Ntah kabur atau gimana, yang korban ini dikejar lagi, menghindar,  minta pertolongan, tidak bisa masuk, akhirnya lompat ke situ untuk bersembunyi," paparnya. (Pandi)

Berita Terkait

News Update