Prabowo bertemu dengan Gibran di Solo. Foto: Tim media Prabowo.

Nasional

Denny Ungkap Strategi Prabowo Tarik Gibran Jadi Cawapresnya: Awas Taktik Kuda Troya Dimainkan!

Selasa 23 Mei 2023, 06:06 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Isu Prabowo Subianto dijodoh-jodohkan dengan Gibran Rakabuming Raka ternyata bukan sekadar isapan jempol belaka.

Jika dahulu perjodohan Prabowo dengan Gibran dianggap cuma gimmick-gimmick politik, ternyata kini gerakan itu memang nyata adanya dan dilakukan oleh dua kelompok.

Informasi perjodohan Prabowo dan Gibran dinyatakan valid oleh pegiat media sosial Denny Siregar. Apalagi Prabowo memang butuh kuda tunggangan yang baik agar dia menang. Maklum sudah 3 kali ikut pilpres dia selalu kalah.

Soal alasan mengapa Gibran menjadi sasaran taktik Prabowo, mengingat tingkat kepuasan masyarakat pada ayahnya Gibran, Jokowi, sangat tinggi, lebih dari 80 persen.

"Di Pilpres 2024 ini, timsesnya Prabowo mencoba mengubah taktik dengan peluang dekat dengan Jokowi. Sebagai Menteri Pertahanan Prabowo berusaha tampil sebagai orang yang paling loyal terhadap Jokowi. Keloyalan Prabowo yang ditampakkannya di hadapan publik itu bikin banyak pendukung Jokowi terpengaruh sehingga mereka jatuh hati ke Prabowo," kata Denny Siregar di saluran Youtube Cokro TV, disitat Selasa 23 Mei 2023.

Lantas Denny pun meragukan keloyalan Prabowo pada Jokowi. Buktinya waktu Pilpres 2019 lalu, Prabowo juga tampak loyal kepada Habib Rizieq Shihab. 

Bahkan dia berjanji akan memulangkan Habib Rizieq dengan pesawat pribadi. Tetapi sesudah Prabowo jadi menteri pertahanan, Habib Rizieq dibuang begitu saja.

Disambangi pun tidak, dan hal inilah yang membuat pendukung Habib Rizieq kemudian sangat benci dengan Prabowo.

Taktik Prabowo Gibran Bertemu Jalannya

Strategi Prabowo untuk menang Pilpres ini akhirnya dinilai Denny selaras saat mereka bertemu dengan beberapa elite relawan Jokowi yang juga punya misi pribadi.

"Mereka adalah elite relawan Jokowi yang sudah jadi komisaris dan pejabat tapi enggak rela kalau nanti republik ini enggak lagi dipimpin oleh Jokowi. Kenapa? Ya karena jabatan yang selama ini mereka dapatkan itu bisa hilang," katanya.

Sebelum memainkan taktik Prabowo-Gibran, sebenarnya para elite ini sudah sejak lama bergerak memainkan narasi Jokowi 3 periode dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Denny Siregar sendiri mengaku pernah diajak untuk menggaungkan narasi Jokowi 3 periode, tapi dia melawannya dan menolak. 

"Tapi gerilyawan elite-elitenya relawan Jokowi yang selalu saya sebut Brutus-Brutus itue nggak pernah berhenti. Pasukan gagal move on itu kemudian mengambil taktik baru yaitu menjodohkan Gibran anak Jokowi sebagai calon wakil presiden dengan Prabowo Subianto," kata dia.

Akhirnya bertemulah dua kelompok yang punya kepentingan sama, yakni Prabowo ingin jadi presiden, relawan Jokowi ingin tetap menjabat. Dan mereka kemudian sepakat, kalau Gibran jadi cawapresnya Prabowo, Prabowo pasti menang.

Hati-hati Strategi Kuda Troya Dimainkan

Sebagian pihak pasti bertanya-tanya soal bagaimana usia Gibran yang notabene masih 35 tahun. Sementara usia yang dibolehkan oleh undang-undang minimal 40 tahun. 

Menurut Denny, mereka akan menggugat undang-undang Pemilu ke Mahkamah Konstitusi. Terlebih iparnya Jokowi, Anwar Usman, merupakan Ketua Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi.

Agar tujuan tercapai, maka kata Denny, digerakkanlah dua kepala daerah, yang satu Wali Kota Bukittinggi dan satunya lagi Wakil Bupati Lampung Selatan untuk menggugat undang-undang Pemilu soal usia calon presiden ini. Keduanya diketahui berasal dari Partai Gerindra.

Selain dari Gerindra, ada juga dari Partai Solidaritas Indonesia atau PSI yang ikut menggugat batas usia capres 40 tahun tersebut. "Kalau PSI ini saya kurang tahu ya mereka ikut gerbong yang mana," katanya.

Prabowo dikatakan Denny terlihat mulai aktif bergerilya mendekati Gibran. Yang pertama saat Prabowo datang mendadak dengan bahasa silaturahmi Lebaran, sehari sesudah PDIP Perjuangan menunjuk Ganjar
Pranowo sebagai calon presiden mereka.

Yang kedua, saat kemarin Prabowo terang-terangan menawarkan Gibran menjadi calon wakil presidennya dengan mengumpulkan relawan yang diberi nama khusus relawan Jokowi dan Gibran. Sampai akhirnya Gibran kemudian dipanggil ke DPP PDI Perjuangan untuk mengkonfirmasi pertemuan itu.

Ditambah ada propaganda dengan narasi-narasi di media sosial agar Gibran lebih baik keluar dari PDIP Perjuangan untuk gabung dengan Gerindra.

"Di sanalah mulai bergaung semua sejak awal. Saya sudah mengingatkan
hati-hati strategi kuda troya itu dimainkan," katanya.

Diketahui, strategi kuda troya adalah strategi memasukkan musuh ke dalam benteng lawan dalam perang Yunani lewat patung kuda yang di dalamnya diisi para prajurit yang siap untuk membantai.

Strategi kuda troya akan bisa berjalan mulus dengan bantuan para pengkhianat di dalam benteng. "Atau yang sering saya sebut Brutus-Brutus yang ada di sekitarnya Jokowi," katanya.

"Kenapa saya sebut mereka itu Brutus, karena yang mereka pikirkan itu hanyalah kepentingan mereka sendiri jabatan, mereka sendiri, mereka nggak peduli kalau nama Jokowi yang sudah bagus karena prestasinya itu bisa hancur karena dianggap haus kekuasaan dan terlibat politik dinasti," tutur Denny.

Bagi Denny, Gibran bisa menjadi presiden di Indonesia, tetapi nanti ketika usia dan pengalamannya sudah matang. Dan bukan dikarbit oleh mereka yang mengaku-ngaku sebagai relawan Jokowi, tetapi sebenarnya
punya maksud dan kepentingan pribadi.
 

Tags:
Prabowo Subiantogibran rakabuming rakaCawapresdenny siregar

Reporter

Administrator

Editor