JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Calon Presiden (Capres) dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto seperti mendapat durian runtuh saat bertemu dengan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming yang merupakan Wali Kota Solo.
"Ingin hati hanya untuk silaturahmi, tapi justru mendapat dukungan dari relawan Gibran dan Jokowi. Dukungan itu terasa sangat kuat karena para relawan menyatakan hal itu di depan Prabowo dan Gibran," kata Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, Saat dihubungi, Sabtu (20/5/2023) malam.
Karena itu, lanjut mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini, sulit menerima bila peristiwa dukungan itu terjadi secara alamiah.
Peristiwa dukungan itu setidaknya sudah diketahui oleh Gibran sebelum deklarasi disampaikan oleh para relawan.
"Dukungan para relawan Gibran dan Jokowi itu setidaknya akan memperbesar peluang Prabowo untuk meningkatkan elektabilitasnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dua provinsi ini pada Pilpres 2019 Prabowo kalah dengan Jokowi," tegasnya.
Dengan tambahnya amunisi relawan Gibran dan Jokowi, peluang Prabowo menang di dua provinsi itu lebih terbuka.
Kalau dua provinsi tersebut Prabowo menang, maka peluangnya terpilih menjadi presiden sudah di depan mata.
"Dukungan relawan Gibran dan Jokowi kepada Prabowo juga sebagai tamparan pada Ganjar Pranowo dan PDIP. Gibran ada kemungkinan akan dinilai tidak mendukung Ganjar. Padahal Ganjar sudah resmi dideklarasikan sebagai capres dari PDIP. Karena itu, semua kader PDIP wajib mendukung Ganjar, tanpa kecuali Gibran," ucapnya.
Sebagai kader PDIP dan petugas partai, Gibran akan dinilai sudah tidak tegak lurus kepada partainya.
Bahkan PDIP akan mempertanyakan loyalitas Gibran ke partainya.
"Karena itu, ada kemungkinan Gibran akan mendapat sanksi dari Megawati Soekarnoputri. Gibran justru sudah siap untuk menerima sanksi apa pun dari partainya," tutupnya M. Jamiluddin Ritonga. (rizal)