Hadapi KKB Papua, Pasukan Super Ajaib TNI Siap Keluar Jika Siaga Tempur Berstatus Merah: Di Atas Kopassus!
Rabu, 17 Mei 2023 07:41 WIB
Share
Pasukan khusus TNI akan turun kalau siaga tempur KKB Papua berstatus merah. Foto: Kolase/Ist.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - TNI saat ini menerapkan status siaga tempur untuk menghadapi KKB Papua. Hal ini buntut dari penyerangan Kopassus atas upaya evakuasi pilot Susi Air yang ditawan KKB.

Akan tetapi analis pertahanan Connie Bakrie menyebut, status siaga tempur terhadap KKB Papua saat ini masih berwarna kuning. Status tertinggi adalah merah, di mana kekuatan akan dikerahkan untuk membombardir kekuatan lawan.

Menurut Connie, bisa saja dalam waktu dekat status siaga tempur terhadap KKB Papua berwarna merah, sesuai dengan kondisi yang ada. Connie adalah pihak yang sangat mendukung digelarnya penyerbuan terhadap KKB karena kelakuan mereka yang menjengkelkan.

"Saya dukung untuk perang lawan mereka (KKB). Saat ini kan statusnya siaga tempur kuning, dan kapan pun akan berubah menjadi merah."

"Saya sebut siaga tempur merah dan kuning karena background panglima kita kan dari angkatan laut," kata Connie di R66 Newslitics, Rabu 17 Mei 2023.

Dia bilang, ketika berstatus merah, maka TNI dipastikan bakal mengeluarkan pasukan dari matra berbeda, yang disebutnya sebagai pasukan gabungan atau pasukan kuda hitam.

Pasukan inilah yang memiliki kemampuan sangat mengerikan, bahkan disebut berada di atas Kopassus sekalipun. 

"Kalau (status) merah, akan turun pasukan gabungan yang saya bilang pasukan kuda hitam ini akan keluar. Kalau belakangan ini Kopassus diledek-ledekin, jangan main-main, belum keluar nih tentara super ajaibnya TNI," katanya.

Dia lantas menentang pihak-pihak yang selama ini masih menyuarakan larangannya pada Panglima TNI untuk menyerbu KKB Papua. Sebab tak ada yang salah bagi TNI melakukan aksi tersebut, apalagi yang diserang merupakan kekuatan militer dan sudah mengatasnamakan tentara.

KKB Papua juga kerap melakukan aksi seperti membunuh tukang ojek, warga sipil, membakar sekolah, guru, dan sebagainya. Andaipun kerap terlontar suara-suara mengatasnamakan HAM, disebutnya ak berdasar.

Halaman
1 2
Reporter: Rendra Saputra
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -