ADVERTISEMENT

Jaksa Banding Vonis Teddy Minahasa, Pengamat Singgung AKBP Dody Prawiranegara

Selasa, 16 Mei 2023 18:30 WIB

Share
Irjen Teddy Minahasa dan Penasehat hukum Hotman Paris.(Ist)
Irjen Teddy Minahasa dan Penasehat hukum Hotman Paris.(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel soroti langkah Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang hanya ajukan banding atas vonis Teddy Minahasa, tidak dengan terdakwa lainnya. Padahal menurut Reza, JPU seharus juga ajukan banding Dody Prawiranegara.

Pernyataan pakar psikologi forensik cukup mendasar. Menurut Reza selama proses persidangan kasus narkoba Teddy Minahasa, dirinya mendapat banyak kejanggalan atas keterangan yang diberikan Dody Prawiranegara.  

"Saya beberapa kali menangkap kejanggalan pada keterangan Dody Prawiranegara di persidangan," ujar Reza Indragiri Amriel dalam keterangan tertulisnya dikutip 15 Mei 2023.

Reza mencermati dengan kritis, menurutnya keterangan yang diberikan Dody selama di persidangan justru kontradiktif dengan alat bukti yang dihadirkan di persidangan.  

"Sebagian keterangannya tidak didukung bahkan kontradiktif dengan keterangannya yang lain. Sebagian lainnya tidak tervalidasi oleh alat bukti. Dari situlah saya menangkap kesan kuat bahwa Dody Prawiranegara tidak mengakui perbuatannya," beber Reza.

 

Sebab itulah, sebagai pakar psikologi forensik menurut Reza seharusnya JPU layangkan banding atas vonis Dody Prawiranegara bukan kepada Teddy Minahasa. Menurut Reza Dody berbelit-belit dalam memberikan keterangan di persidangan.  

"Keterangannya yang kontras satu sama lain juga menandakan dia berbelit-belit. Alhasil, saya sangat mendukung JPU untuk mengajukan banding. Apabila benar Dody Prawiranegara tidak jujur, berbelit-belit dan Majelis Hakim PT menguatkan putusan PN, maka Dody Prawiranegara selaku aparat kepolisian yang menjadi pengedar narkoba harus dihukum lebih berat," tutur Reza. (Aldi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT