ADVERTISEMENT

Delegasi Korsel Pastikan Tahun Depan Indonesia Produksi Baterai Mobil 

Selasa, 16 Mei 2023 05:30 WIB

Share
Presiden Joko Widodo saat menerima delegasi Korea Selatan di Istana Merdeka. (biro pers)
Presiden Joko Widodo saat menerima delegasi Korea Selatan di Istana Merdeka. (biro pers)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan delegasi Korea Selatan  (Korsel) memastikan  tahun depan Indonesia akan memproduksi batu baterai mobil.

Itu disampaikan Bahlil usai mendampingi Presiden Joko Widodo saat menerima delegasi Korsel di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/5/2023).

Delegasi Korsel yang hadir antara lain Menteri Pertanian, Pangan, dan Desa Chung Hwang-keun, Wakil Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Jang Youngjin, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang-deok, dan sejumlah pemimpin perusahaan Korea Selatan. 

Bahlil menerangkan bahwa  Wakil Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi (MoTIE) Korsel menyampaikan bahwa tahun depan Indonesia akan menjadi negara Asia Tenggara pertama yang akan memproduksi ekosistem mobil listrik yang baterainya diproduksi langsung dari Indonesia.

"Jadi tahun depan kita sudah mempunyai produk baterai mobil yang kemarin satu tahun lalu dua tahun lalu di-groundbreaking oleh Bapak Presiden di Karawang," ujar Bahlil.

Bahlil menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia dan Korsel bersepakat untuk meningkatkan dan melanjutkan hubungan diplomatik kedua negara yang akan mencapai 50 tahun. 

"Hubungan kedua negara sangat baik apalagi memulai di akhir tahun 2015 sampai dengan ke sini ditandai dengan berbagai macam kebijakan perekonomian salah satu di antaranya adalah menyangkut dengan perdagangan maupun investasi," ucap Bahlil.

Lebih lanjut, Bahlil menuturkan, kedua negara berpandangan bahwa neraca perdagangan harus terus ditingkatkan. Berkaitan dengan hal itu, Presiden Jokowi meminta agar akses ekspor sejumlah komoditas Indonesia ke Korea Selatan dapat terbuka, utamanya komoditas pangan.

"Tadi Bapak Presiden juga meminta agar akses ekspor komoditas-komoditas kita terutama komoditas pangan bisa dibuka, jeruk kemudian beberapa komoditas unggulan lain," tutur Bahlil.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden didampingi sejumlah menteri seperti,

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT