JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia yang menyampaikan kesuksesan Presiden Jokowi menjaga inflasi memberikan dampak positif bagi kepuasan masyarakat kepada orang nomer 1 di Indonesia itu semakin meningkat.
Seperti diketahui, tingkat kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami kenaikan menjadi 82% dalam survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada April 2023. Angka ini merupakan kepuasan kinerja tertinggi kepada Jokowi selama menjadi presiden.
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisaktsi Trubus Rahadiansyah mengatakan, Presiden Jokowi tidak hanya mampu menjaga inflasi, tetapi juga menjaga daya beli masyarakat tetap stabil. Hal tersebut menjadi katrol peningkatan kepuasan publik terhadap Jokowi.
“Apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi sehingga memperoleh istilahnya public trust yang baik itu disebabkan kapasitas beliau ini selama menjaga inflasi dan sekaligus menjaga kestabilan daya beli masyarakat dalam hal ini ketersediaan barang dan jasa yang meskipun harganya sudah mengalami kenaikan itu,” ujar Trubus, Sabtu (13/5/2023).
Dikatakan Trubus, pemerintah telah membuat kebijakan yang tepat terkait dengan inflasi sehingga masyarakat bawah atau yang berpenghasilan rendah tidak terdampak.
“Saya melihat upaya pemerintah itu untuk menjaga inflasi memberikan banyak kebijakan kepada masyarakat bawah atau masyarakat yang kategori terdampak secara kebijakan, jadi masyarakat bawah atau masyarakat berpenghasilan rendah dengan berbagai kebijakan yang ada pemerintah berhasil menjaga itu semua,” urainya.
“Karena yang kita lihat masyarakat itu tidak bergejolak artinya tidak demo-demo, tidak ada protes-protes atau sampai petisi-petisi yang mengarah ke merendahkan kepercayaan atau publik distrust,” imbuhnya,
Lanjut Trubus, untuk tetap menjaga inflasi dan daya beli masyarakat, pemerintah sebaiknya memperhatikan sektor pertanian dan perkebunan agar dapat diberdayakan oleh masyarakat.
“Bagaimana kita memberdayakan pertanian, perkebunan yang ada di kita itu syaratnya adalah anak-anak muda atau masyarakat desa itu diberdayakan untuk berkebun dan bertani untuk ketahanan pangan,” paparnya.
Selain itu, Trubus mengatakan sektor transportasi untuk pengiriman logistik ke daerah-daerah yang tidak semuanya bagus perlu segera dibenahi, pasalnya biaya transportasi yang tinggi bisa menyumbang lonjakan harga selain daripada kelangkaan pasokan.
“Ini kaitannya dengan yang lagi rame-rame soal jalan. Jadi bagaimana logistik ini bisa ditekan seefisien mungkin, nah itu daerah-daerah itu digenjot untuk memperbaiki infrastruktur jalan, dengan jalan yang baik mereka bisa menjual produknya ke daerah lain dengan mudah dan biaya logistik yang murah,” ungkapnya.