ADA saran yang disampaikan kepada Bawaslu dalam mengawasi safari politik bakal calon presiden (bacapres). Bawaslu diminta tidak membedakan perlakuan dalam melakukan pengawasan, baik kepada bakal calon presiden Ganjar Pranowo yang diusung PDIP maupun Anies Baswedan yang didukung Koalisi Perubahan (Nasdem, Demokrat dan PKS).
Seperti diketahui, sejak ditetapkan sebagai bacapres, Anies menggelar safari politik ke sejumlah daerah sebagai ajang sosialisasi – pengenalan diri kepada publik. Anies sempat mendapat teguran dari Bawaslu agar tidak menggunakan masjid dalam acara sosialisasi yang menjurus kepada aktivitas kampanye.
Lantas bagaimana dengan safari politik bacapres Ganjar Pranowo, yang masih aktif sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Seperti diberitakan, Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja mengatakan bahwa pihaknya telah mengawasi safari politik Ganjar di beberapa daerah di Jawa Timur.
“Idealnya pengawasan kepada Ganjar dilakukan berlapis,” kata mas Bro mengawali obrolan warteg, usai maksi bersama sohibnya, Heri dan Yudi.
“ Kok pengawasan berlapis. Maksud ente gimana Bro?,” tanya Yudi protes.
“Lapis pertama adalah melakukan pengawasan sebagaimana halnya ketika mengawasi safari Anies,” jawab mas Bro.
“Lapis kedua, mengawasi apakah Ganjar menggunakan fasilitas negara atau tidak dalam safari politiknya.Mengingat Ganjar masih aktif sebagai pejabat daerah, Gubernur Jawa Tengah,” kata mas Bro.
“Misalnya menggunakan mobil dinas, anggaran dinas, pakaian dinas, memo dinas dan segala macam yang yang berbau fasilitas negara,” tambah Yudi.
“Masak sih pakaian dinas nggak boleh?” tanya Heri.
“Mau sosialisasi sebagai capres, ya jangan memakai seragam dinas gubernur. Nggak usah pakai seragam dinas juga sudah tahu kalau Ganjar itu Gubernur Jateng. Ingat, ajining rogo soko busono,” kata Yudi.
.jpg)
.jpg)
.png)
.jpg)
