JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Misteri kasus Subang dengan korban pembunuhan ibu dan anak Tuti-Amel, kembali disinggung ahli forensik Dr Sumy Hastry Purwanti.
Diketahui kasus Subang yang sempat menyita perhatian itu hingga kini belum juga terungkap siapa pelakunya walau kasus sudah bergulir 2,5 tahun.
Dalam pernyataan terbarunya, Dr Hastry kemudian menyinggung siapa pelaku kasus Subang sebenarnya di dalam podcast bersama Dedy Corbuzier, disitat Kamis 11 Mei 2023.
Hal itu dia sampaikan saat ditanya apakah ada kasus yang belum terungkap yang ditangani olehnya. Di satu sisi, Dr Hastry merupakan orang yang terlibat dalam autopsi kedua jenazah Tuti dan Amel.
Menurut dia, hingga kini banyak publik di Tanah Air masih terus mengejarnya soal kasus Subang. Banyak dari publik seakan menagih kapan pelaku segera ditangkap.
Padahal di satu sisi, autopsi sudah dilakukan dua kali, di mana semua paparan, sudah dia jelaskan.
"Dan saya sudah jelaskan, sudah paparkan, sudah kasih klu-klunya. Tapi ya belum ada tersangka sampai sekarang. Saya diserang terus tentang kasus Subang," katanya.
Sebenarnya soal tugas, Dr Hastry sudah melakukan pekerjaannya dengan baik, mulai dari menyajikan data, dan alat bukti, tetapi tetap saja dirinya gemes karena belum juga ada penetapan tersangka.
"Padahal menurut saya bisa."
Dr Hastry bilang, proses pengambilan DNA-pun sebenarnya sudah dilakukan, tetapi belum juga ada yang cocok. Dengan begitu, polisi lantas mencari DNA yang cocok dengan temuan pada saksi-saksi yang ada. Dan ternyata hasilnya juga tidak ada yang cocok.
"Karena enggak ada yang cocok, akhirnya kita carilah dari garis keturunan sang ibu. Ya kan, siapa tahu ada yang cocok. Ternyata belum dikerjakan juga. Terus saya juga bilang, saya juga punya jam kematian lho," kata Hastry.
Ketika bicara jam kematian, memang jelas bahwa korban kasus Subang yakni Tuti dan Amel memang dibunuh. Hastry mengungkap bahwa Tuti meninggal pada jam 02-00 sampai 04.00 WIB dini hari. Sedangkan Amel meninggal antara jam 04.00 sampai 06.00 WIB.
"Lha saya bermain dong di jam itu, HP siapa yang online? Ambillah DNA-nya. Di TKP tuh ada dua DNA yang kita duga sebagai pelakunya yang asing," katanya.
Walaupun memberikan klu-klunya secara terbuka, dia memohon maaf kepada Kabareskrim atas ungkapannya itu. Dia cuma berharap agar kasus Subang ini segera terungkap. Apalagi korban disebut kerap mendatangi mimpinya.
"Semoga dengan ini terungkap kasus subang," kata Dr Hastry.