JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sikap gestur tubuh ayah anak hilang di Subang, Khaerudin, belakangan ramai dipersoalkan. Sikapnya bersama sang istri, Kurnaesih, dianggap seolah tenang ketika Darel (3,5 tahun) menghilang.
Atas sikap Khaerudin dan Kurnaesih itulah keduanya turut dicurigai sebagai dalang di balik peristiwa anak hilang di Subang ini.
Terkait gesturnya di kasus anak hilang di Subang ini, sang ayah Khaerudin pun akhirnya blak-blakan membuka suara. Pernyataan itu disampaikan turut dipertanyakan eks Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
"Abang bisa punya mental yang lebih kuat itu bagaimana sih?" kata Dedi Mulyadi ke Khaerudin disitat dari saluran medianya, Rabu 10 Mei 2023.
Khaerudin mengakui banyak masyarakat yang mempertanyakan sikap tegarnya bersama sang istri. Padahal, kata dia, dua hari saat kehilangan Darel, dia dan istri selalu menangis histeris.
Di saat itulah sang bibi, lalu membawanya ke pesantren dekat rumah untuk bertemu dengan Ustaz Bidin. "Akhirnya saya dimandiin, cuma karena istri lagi halangan tidak dimandiin. Tapi kedua anak saya juga ikut dimandiin sama pak ustaz," kata dia.
Saat di pesantren, dia mengaku diberikan ceramah, nasehat dan berbagai hal positif agar dirinya kuat menghadapi cobaan hidup. Karena dengan begitu, dia bisa mencari titik terang kasus ini.
"Katanya yang penting bapak banyak-banyak istighfar banyak salat tahajud, minta sama Allah. Anak itu titipan Allah, Allah bisa ambil kapanpun dengan cara apapun," kata dia menirukan sang ustaz.
Dari sanalah Khaerudin si orang tua anak hilang di Subang memiliki kepercayaan diri dan coba mengikhlaskan, walau tetap melakukan ikhtiar dengan berbagai cara.
Adapun berbagai ikhtiar yang dilakukan Khaerudin dan keluarga yakni mulai dari melakukan pengumuman di media sosial, melibatkan TNI-Polri, Tagana, Basarnas, hingga kalangan spiritual.
Setiap hari sejak kejadian, selalu saja ada paranormal yang datang dan hendak membantu mencari anak hilang di Subang itu.
"Saya enggak undang mereka, mereka yang datang sendiri. Dan saya banyak terlibat di pencarian itu."
Andai ada yang berprasangka wajahnya tak menunjukkan air muka sedih, Khaerudin bilang karena proses dimandikan oleh sang ustaz dan upaya dirinya untuk tegar di depan orang banyak.
"Lalu apakah seharusnya saya nangis setiap hari agar percaya? Lalu dipublikasikan? Saya kan nangisnya sama Allah. Saya ngadu sama yang di atas."
"Di situ saya cucurkan air mata saya, jadi menangisnya memang tidak di hadapan kamera. Tidak di hadapan publik tetapi cukup ketika di ruangan, di kamar, pasang sejadah, menangis dan mencurahkan seluruhnya meminta dan memohon kepada Allah," katanya.
Jika diberikan kesempatan kembali untuk bertemu dan merawatnya lagi, Khaerudin berjanji sepenuh jiwa akan menjaga dan merawatnya dengan baik.
Ayah anak hilang di Subang itu juga berharap agar Darel bisa ditemukan dalam waktu dekat, walau dalam kondisi apapun. "Saya berharap ketemu sehat walafiat lagi, kembali lagi. Saya dikasih kesempatan berdua (dengan istri) untuk merawat dan mendidiknya lagi," katanya.