JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Hingga 5 Mei 2023, tercatat masih ada sekitar 2.500 jemaah lunas tunda 2020 dan 2022 yang belum melakukan konfirmasi pelunasan dengan berbagai alasan.
Sebab itu, Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab mengajak mereka tinggal melakukan konfirmasi pelunasan kepada Bank Penerima Setoran (BPS) Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).
"Jadi mereka tinggal konfirmasi kepada BPS Pelunasan Bipih, tidak perlu membayar tambahan Bipih lagi," papar Saiful Mujab di Jakarta, Rabu (10/5/2023).
Mantan Kakanwil Kemenag DKI ini menjelaskan Pemerintah dan DPR sepakat bahwa jemaah lunas tunda 2020 dan 2022 yang tidak pernah mengambil biaya pelunasannya, tidak perlu menambah Bipih 1444 H. Mereka tinggal melakukan konfirmasi pelunasan kepada Bank Penerima Setoran Bipih.
Ia mengutarakan hingga 5 Mei 2023, tercatat masih ada sekitar 2.500 jemaah lunas tunda yang belum melakukan konfirmasi pelunasan dengan berbagai alasan.
"Jemaah lunas tunda 2020 dan 2022 yang memenuhi kriteria untuk konfirmasi pelunasan diharapkan mengambil kesempatan ini. Sebab, tahun depan belum tentu diberlakukan kebijakan yang sama,” tegas Saiful.
Saiful juga mengungkapkan Kemenag telah mengeluarkan ketentuan untuk pelunasan BIpih jemaah haji reguler diperpanjang hingga 12 Mei 2023.
"Saya mengajak para jemaah yang berhak melakukan pelunasan untuk bisa segera melunasi Bipih 1444 H, termasuk yang tinggal konfirmasi," tambahnya.
Pelunasan Bipih tahun ini sedianya ditutup pada 5 Mei 2023. Dari total 203.320 kuota jemaah haji reguler, masih ada 14.356 yang belum melakukan pelunasan atau konfirmasi pelunasan, sehingga kesempatan bagi mereka untuk melunasi diperpanjang.
Terkait tambahan kuota haji sebesar 8.000 orang, Saiful mengatakan proses pemanfaatannya akan segera dibahas dengan Komisi VIII DPR.
“Kami saat ini tengah siapkan skema optimalisasi penyerapan kuota tambahan dan rancangan biayanya untuk dibahas bersama dengan Komisi VIII,” jelasnya.