ADVERTISEMENT

Terkuak, Ini Penyebab Gagalnya Mahfud MD Jadi Cawapres Jokowi di Pilpres 2019

Jumat, 5 Mei 2023 12:59 WIB

Share
Menko Polhukam Mahfud MD .(Ist)
Menko Polhukam Mahfud MD .(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID –  Kegagalan Mahfud MD ditetapkan sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Joko Widodo (Jokowi) dalam pertarungan Pemilihan Presdien (Pilpres) 2019 akhirnya terkuak.

Pada akhirnya Jokowi memilih Ma'ruf Amin untuk mendampinginya.

Informasi tersebut diceritakan langsung oleh Mantan ketua umum PPP, Romahurmuziy dalam podcast kanal Total Politik, yang diupload 21 jam lalu. 

Romi panggilan akrab Romahurmuziy mengatakan, gagalnya Jokowi memilih Mahfud itu terjadi detik-detik jelang penetapan nama cawapres di Istana Negara.

Pindah haluan Jokowi dari Mahfud MD ke Ma'ruf Amin di hadapan Ketum PPP, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Nasdem Surya Paloh serta Ketum PKB Muhaimin Iskandar. 

Hal itu terjadi lantaran PKB, NasDem dan Golkat tak setuju Mahfud MD sebagai Cawapres dengan berbagai alasan. 

Alasan Airlangga, karena Mahfud merupakan salah satu tokoh yang pernah merekomendasikan pembubaran Golkar tahun 1998. Sesepuh Golkar tidak sreg dengan Mahfud. 

Surya Paloh beralasan karena Mahfud MD merupakan Ketua Tim Sukses Prabowo Subianto tahun 2014. Empat tahun ini tidak ada keringatnya untuk koalisi, alasan apa akhirnya mendapuk Mahfud jadi Cawapres. 

Sedangkan Muhaimin atau Cak Imin menyatakan bahwa mereka sejalan dengan PBNU dan menyebut Mahfud bukan merupakan kader NU. 

"Presiden yang pertama kali menyampaikan, tidak ada intrupsi sebelumnya dari ketua umum manapun. Presidem disitu menyampaikan dengan tegas per jam 2 tadi memutuskan mengambil Mahfud MD," ujar Romi dalam podcast Total Politik dikutip, Kamis (4/5/2023).

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT