ADVERTISEMENT

Giliran PDIP Balas Kritik Demokrat yang Skak Presiden Kok Ngatur-ngatur Banyak Parpol: Dulu SBY...

Jumat, 5 Mei 2023 07:41 WIB

Share
Ahmad Basaran balas kritikan Demokrat soal Jokowi panggil 6 ketum parpol. Foto: Kolase/Ist.
Ahmad Basaran balas kritikan Demokrat soal Jokowi panggil 6 ketum parpol. Foto: Kolase/Ist.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Partai Demokrat mengkritik tajam sikap Presiden Jokowi yang memanggil 6 ketua umum (ketum) parpol di Istana.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, menyebut Jokowi memanggil 6 ketum parpol di Istana adalah tindakan yang tak tepat.

Walaupun acara Jokowi panggil 6 ketum parpol itu dibungkus dengan sebutan halal bihalal, silaturahmi, dan membahas persoalan ekonomi, namun Demokrat akhirnya membaca siasat bahwa kegiatan itu hanya bagian dari strategi politik jelang Pilpres 2024 belaka.

"Seperti kita tahu, kan Istana untuk semua. Harapan kita adalah apa yang dibicarakan dan apa yang dibahas di Istana itu adalah buat kepentingan bersama," kata Herzaky di saluran Youtube Kontroversi, disitat Jumat 5 Mei 2023.

Sebenarnya andaipun Presiden Jokowi mengundang parpol-parpol pendukung dalam rangka bagaimana mereka mengawal Pemerintahan sah-sah saja. 

Akan tetapi belakangan diketahui justru pertemuan di Istana itu untuk membicarakan Pilpres 2024.

"Apalagi Pak Jokowi tegas-tegas bicara tuh, ya mohon maaf, 'Teman kita yang satu lagi kan sudah tidak bersama lagi, memilih di tempat yang lain untuk ke depannya'. Ini menjawab NasDem kenapa tidak diundang," katanya.

Pernyataan itulah yang kemudian dikeluhkan oleh Demokrat. Dari sanalah Demokrat mengkritik apakah tak ada tempat lain yang bisa digunakan.

"Kenapa di Istana, kalau SBY dulu kan suka di Cikeas, Bu Mega di Teuku Umar, tetapi kami kemudian bertanya, apakah esensial ketika seorang presiden mengumpulkan, ada apa ini sebenarnya, kita jadi bertanya-tanya jadinya," kata dia.

"Apalagi keluarnya ada yang sendirian, ada yang berduaan."

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rendra Saputra
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT