Kantor MUI Ditembak, Krimonolog UI Sebut Ada 3 Faktor Harus Diungkap

Selasa 02 Mei 2023, 17:22 WIB
Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Josias Simon . (Ist)

Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Josias Simon . (Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kantor  Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta, ditembak oleh pria Asal Lampung Mustofa (60) melakukan penembakan hingga dua orang staff terluka. Selasa (2/5/2023) siang. Kriminolog UI sebut ada 3 faktor yang harus diungkap.

Pelaku yang diketahui bersama Mustofa (60) tersebut usai menembak kantor MUI meninggal dunia. Mengamati fenomena itu, Kriminologi dari Universitas Indonesia (UI) Josias Simon turut bersuara.

Ia menjelaskan, bila aksi penyerangan yang terjadi di kantor MUI tersebut diduga ada permasalahan antara pelaku dan lembaga.

"Memang ada permasalahan dengan lembaga yang dimana korban itu ada, dan itu ditujukan bahwa penembakan sebagai simbol," ujar Josias Simon kepada Poskota.co.id menanggapi kantor MUI ditembak, Selasa (2/5/2023).

Beberapa waktu berselang kantor MUI ditembak, munculah beberapa potongan surat surat yang dibuat oleh pelaku. Surat tersebut juga ditujukan ke Kapolda Metro Jaya hingga lembaga MUI Republik Indonesia.

Josias Simon menerangkan, adanya surat yang dibuat oleh pelaku, merupakan bentuk peringatan pasca kantor MUI ditembak. "Apalagi ia (pelaku) sudah memberikan peringatan, karena mungkin waktunya sangat singkat, kemudian waktu untuk melakukan aksinya sendiri dan melakukan tembakan sebagai peringatan, dan itu sebagai simbol kepada lembaga setempat," jelasnya.

Dalam analisanya, terdapat sejumlah faktor untuk mengungkap motif pelaku. Terdapat tiga kategori yang mengarah pelaku kantor MUI ditembak. Namun demikian, Josias belum bisa memastikan bila tindakan tersebut merupakan aksi terorisme.

"Saya belum berani mengatakan kesitu (teroris), apakah ini satu, kelompok, dua, pribadi ataupun yang ketiga terkait ideologi," kata Josias.

Lebih lanjut, terhadap MUI dan kepolisian, ia berharap agar peristiwa itu dapat terpecahkan. Begitu juga diharapkan Polisi maupun MUI dapat mencermati isi dari pesan yang dibuat dari pelaku.

"Saya kira ini ditelusuri dan dipecahkan persoalannya seperti apa namanya ketidak adilannya, ada atau tidak yang disangkakan pada pelaku, apakah dia sendiri apa ini representatif dari yang lain," pungkasnya menanggapi kantor MUI ditembak. (Ihsan)
 

Berita Terkait

News Update