Mustofa sebut ada 60 ribu intel asing di Indonesia. Foto: Kolase/Ist.

Nasional

Operasi Rahasia, Mustofa: Di RI Ada 60 Ribu Intel Asing Nyamar Dosen, Guru, Wartawan

Rabu 26 Apr 2023, 10:27 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Politisi Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya menyinggung keterlibatan intel asing dalam maraknya kasus intoleransi umat beragama di Indonesia.

Menurut dia, berdasarkan data yang ada, setidaknya di Indonesia ada 60 ribu intel asing yang menyamar dengan berbagai profesi.

Adapun profesi yang dipilih para intel asing itu mulai dari dosen, guru, mahasiswa, wartawan, dan lain-lain. Kata Mustofa, data ini merupakan data yang sudah diungkap oleh mantan salah satu Direktur BAKIN (sekarang BIN) AC Manullang.

"Data ini sudah diungkap oleh AC Manullang almarhum, di Indonesia ini bercokol 60.000 intelijen asing yang dibayar untuk menyamar sebagai dosen, guru, mahasiswa, wartawan."

"Dan mereka bekerja sangat terstruktur, sistemik, dan masif, mengendalikan Indonesia ini dari belakang berkaitan dengan terorisme, radikalisme dan intoleransi," kata Mustofa di saluran Youtube Catatan Demokrasi, disitat Rabu 26 April 2023.

Pernyataan Mustofa sendiri dikaitkan dengan pernyataan mantan penasihat KPK Abdullah Hehamahua, yang menyebut ada kekuatan besar selama ini di Indonesia yang sengaja mengaduk-aduk isu intoleransi umat beragama di Tanah Air.

Kata Mustofa, dirinya sepakat soal itu. Dia juga bilang, saat ini masih banyak pihak di Tanah Air yang tak memahami adanya unsur kerja intel asing di balik isu intoleransi umat beragama di Indonesia.

"Makanya kita sering enggak sadar juga, misalnya antara menghentikan kegiatan ibadah Kristen dan ceramah sesama umat Islam kok ikut dibubarkan, masalahnya apa? Kan enggak jelas juga," katanya.

Kata Mustofa, selama aksi tertentu sudah tersentuh intel asing, maka tak akan mampu kita untuk mengatasinya.

Berikutnya, ada peran ulama yang turut membuat rusak pemerintahan atau negara. Sebab ada peran ulama untuk menasehati pemerintahan yang berjalan. Jika itu tidak dilakukan dengan baik, maka ulama turut membuat rusak pula pemerintahan.

Banyak Hal Disusupi Intel Asing

Sementara itu, Abdullah Hehamahua dalam pandangannya, mengaku memang ada banyak hal atau bidang yang telah disusupi intel asing atau kekuatan besar yang memiliki kepentingan tertentu.

Kekuatan besar tersebut dinilai selalu bermain untuk menggerakkan isu-isu yang sensitif yang mengarah ke intoleran dan sebagainya.

Itu artinya pelarangan-pelarangan pendirian rumah ibadah ini bukan sesuatu yang natural, atau bukan sesuatu yang datang dari dalam diri masyarakat sendiri. Melainkan memang ada kekuatan di belakangnya.

"Kan tadi saya bilang, tidak ada satu gerakan di dunia ini yang tidak terlibat operasi intelijen, karena ada proyek. Kalau misalnya aman-aman saja, tidak ada proyek, maka tidak dapat apa-apa."

Abdullah Hehamahua lantas menyinggung peredaran narkoba seperti ganja yang berpusat di Aceh.

"Aceh itu berapa ribu hektare sih? Kalau semua pasukan berseragam satu hari, satu pekan, satu bulan, datang ke kebun itu babat semua, sudah selesai kan. Tapi kalau itu dilakukan, maka tidak ada lagi proyek," katanya.

Itu artinya publik tentu mesti curiga apakah di belakang sindikat narkoba itu ada kekuatan yang lebih besar yang mengendalikan itu semua.

"Lalu di Ambon, saya tahu siapa otaknya. Lha kita bersaudara sesama muslim-Kristen, tapi kemudian terjadi itu saling bunuh-bunuhan. Itu karena ada operasi intelijen," katanya soal keterlibatan intel asing.

Tags:
intelijenIntel asingindonesiaoperasiMustofa Nahrawardayaintoleransi

Reporter

Administrator

Editor