Ngaji Kitab Gundul Jadi Tradisi Ngabuburit Santri di Kota Serang

Kamis 13 Apr 2023, 22:10 WIB
Ustad di Ponpes Al-Islam saat memberikan penjelasan tentang isi kandungan Kitab Sullamut Taufiq (Foto: Bilal)

Ustad di Ponpes Al-Islam saat memberikan penjelasan tentang isi kandungan Kitab Sullamut Taufiq (Foto: Bilal)

SERANG, POSKOTA.CO.ID – Santri Ponpes Al-Islam Kota Serang memiliki tradisi khusus dalam ngabuburit selama bulan ramadhan.

Mereka berbondong-bondong berkumpul disebuah majelis dengan mengkaji kitab gundul atau kitab kuning.

Disebut kitab gundul lantaran kitab yang berbahasa Arab tidak memiliki harakat atau tanda baca Qur'an.

Metode yang digunakan, seorang Ustad akan menjelaskan isi dan maksud materi yang tertuang dalam kitab. Sedangkan santri akan mencatat dan bertanya jika masih ada yang belum dipahami. 

Wakil Pimpinan Ponpes Al-Islam, Cece Asasudin mengatakan, mengkaji kitab gundul sudah menjadi tradisi ngabuburit santri di bulan ramadhan.

Dalam satu bulan berpuasa, satu kitab akan dikupas tuntas sampai tamat. Sehingga pelajaran agama dapat tersampaikan secara runut kepada santri.

"Ramadhan sekarang sambil menunggu buka puasa kita mengkaji Kitab Sullamut Taufiq setiap hari," katanya, Kamis (13/4/2023).

Ia menjelaskan, isi Kitab Sullamut Taufiq membahas tentang Fiqih. Hal-hal yang wajib dilaksanakan dalam Islam dikupas tuntas agar dapat dijalankan santri. 

"Kalau Kitab Sullamut Taufiq sendiri menjelaskannya mengenai Fiqih. Kayak yang dikaji sekarang mengenai tentang wajibnya salat 5 waktu. Isinya tentnag fiqih islam," jelasnya.

Ia menuturkan, mengkaji kitab gundul sudah menjadi kewajiban bagi Ponpes Al-Islam. Mengingat kitab tersebut ditulis oleh ulama klasik.

"Kitab gundul, kalau disebutnya kitab kuning. Kitab klasik, sebuah tradisi pesantren untuk mengkajinya. Kita menerapkan sambil mengkaji kitabnya, menerapkan juga ilmu Nahwu Shorof," tuturnya.

Berita Terkait
News Update