DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Tiga mahasiswa jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DA FTUI) berhasil merancang ruang memorial sebagai media pembelajaran ketidakadilan sosial.
Ketiganya pun berhasil diganjar penghargaan internasional.
Rancangan yang diberi nama DIALOGUE, membawa pengunjung merasakan pengalaman sebagai korban ketidakadilan sosial dan diharapkan akan meningkatkan empati pada para korban.
Berkat rancangan ini, mereka berhasil meraih Juara 3 dan penghargaan khusus Buildner Student Award serta menyingkirkan 100 peserta lainnya pada ajang The Memorial for Witches International Competition, yang diselenggarakan oleh Buildner.
Dalam berkompetisi di ajang internasional, Annasya Koesty Fadhillah, Gina Khairunnisa, dan Muhammad Rafli dari Angkatan 2019 DA FTUI dibawah bimbingan Guru Besar Arsitektur FTUI, Prof. Ir. Evawani Ellisa, Arsitek Professional, Baiq Lisa Wahyulina, dan Asisten Dosen, Aulia Urrorhmah.
Dialogue terinspirasi dari bentuk Scale of Justice yang kemudian diterapan pada rancangan ruang memorial dengan memanfaatkan konsep arsitektur kinetik yang memungkinkan struktur bangunan bergerak tanpa mempengaruhi keutuhan struktur bangunan secara keseluruhan.
Menurut Annasya Koesty Fadhillah, konsep desain Dialogue melalui pendekatan struktur arsitektur kinetik dan berbentuk modul yang berkelanjutan. Modul ini kemudian dapat diletakan di tempat-tempat kejadian kasus ketidakadilan sosial yang dapat muncul di mana saja.
"Dengan rancangan ini, kami berharap dapat mengedukasi masyarakat sekitarnya sebagai sarana ruang sosial untuk bertukar pikiran. Kami ingin dengan hadirnya ruang memorial DIALOGUE, kesadaran akan ketidakadilan sosial di masyarakat dapat terus meningkat,” ungkapnya, Kamis (13/4/2023).
Konsep desain Dialogue dibuat sebagai ruang memorial sekaligus media pendidikan. Menggunakan sensor deteksi manusia untuk mengubah dinding padat menjadi tembus cahaya yang membentuk suasana anonim, pengunjung diundang untuk berdialog satu sama lain dan berbagi pengalaman mereka sebagai korban ketidakadilan sosial tanpa khawatir.
“Scale of Justice atau skala keadilan, merepresentasikan keadilan dan objektivitas tanpa bias ke salah satu sisi," tambahnya.
Sementara itu Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, menyampaikan apresiasinya terhadap raihan prestasi mahasiswa DA FTUI ini.