JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat untuK menentukan awal Syawal atau Idulfitri 1444 H pada hari Kamis, tanggal 20 April 2023.
Demikian dikatakan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi di Jakarta, Kamis (13/4/2023). Lebaran tahun ini berpotensi terjadi perbedaan karena sebelumnya Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan Idulfitri 1444 H pada hari Jumat, 21 April 2023.
"Dalam perhitungan posisi hilal (bulan) pada saat itu masih di bawah ufuk, sehingga berpotensi terjadi perbedaan dalam pelaksanaan Idulfitri," papar Wamenag.
Untuk itu, lanjut Wamenag, kami mengimbau masyarakat apabila terjadi perbedaan untuk tetap menjaga kerukunan, persaudaraan, hormati, saling memuliakan, tidak menjadikan perbedaan sebagai faktor pemecah-belah persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa.
Terkait mudik Lebaran, Wamenag mengatakan diperkirakan mudik tahun ini akan meningkat sebanyak 123 juta pemudik, sehingga pemerintah harus melakukan berbagai persiapan baik dari aspek infrastruktur jalan, kelaikan kendaraan, penyeberangan pelabuhan sudah disiapkan untuk memberikan kelancaran dan kenyamanan para pemudik.
"Kami, Kemenag berharap kesempatn yang dibuka itu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dan ikuti pesan-pesan, atau ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah, misalkan ada pengaturan ganjil genap, atau sistem buka tutup, termasuk tetap memperhatikan aspek kesehatan, karena kita masih dalam proses transisi dari pandemi ke endemi," papar Wamenag.
Untuk penyelenggaraan Salat Idulfitri juga diberikan kelonggaran, bisa digunakan di tempat-tempat ibadah, dan lapangan, tidak ada lagi pembatasan baik itu jarak, ketentuan protokol kesehatan yang lainnya.
Pada malam Idulfitri dilaksanakan kekhusyukan, hindari kegiatan yang bisa menjurus menimbulkan kerusuhan, kemacetan, harus dilaksanalan dengan tertib kusyuk, karena itu malam yang sangat kita muliakan.
"Saya mengimbau agar pada malam takbiran masyarakat menggunakan waktu untuk kegiatan positif. Jangan sampai melakukan kegiatan yang menimbulkan kerusuhan," Wamenag menambahkan. (johara)