Muhidin, Wartawan Poskota
Di depan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Selasa (11/4/2023) kemarin, tidak seperti biasanya ramai oleh ratusan massa. Kedatangan mereka untuk menyambut kebebasan Anas Urbaningrum.
Massa mengenakan dresscode berwarna putih, dan ada yang juga yang mengenakan peci hitam. Sejumlah simpatisan Anas menyerukan menyanyi menyambut keluarnya mantan Anggota KPU periode 2000 hingga 2005 ini.
“Assalamu'alaikum... waalaikumsalam, mas Anas pulang, untuk keadilan,'' begitu bunyi lagu penyambutan kebebasan Anas.
Tak hanya itu, di depan Lapas Sukamiskin juga tampak terpasang spanduk-spanduk yang bertuliskan kebebasan dan ucapan selamat datang untuk Anas.
Sejumlah simpatisan Anas yang tergabung dalam Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Sedulur Anas serta para kader-kader HMI tampak suka cita menyambut kebebasan mantan Ketua Umum HMI itu.
Tampak juga hadir sejumlah politikus hingga rektor dari kampus swasta. Di antaranya Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Mamun Murod, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika, dan adik Anas Urbaningrum Anna Lutfhie.
Ingat, Anas dinyatakan terbukti bersalah melakukan korupsi dan pidana pencucian uang. Anas dijatuhi hukuman 8 tahun penjara dan denda Rp300 juta subsider 3 bulan kurungan pada 2014.
Vonis terhadap Anas kemudian naik tajam pada tingkat kasasi. MA memutuskan Anas dihukum 14 tahun penjara. Vonis dipotong setelah Anas mengajukan peninjauan kembali (PK).
Anas divonis 8 tahun penjara dan denda Rp300 juta subsider 3 bulan kurungan serta uang pengganti Rp57 miliar dan USD 5,2 juta. Dan, hak politik Anas juga dicabut selama 5 tahun sejak bebas dari penjara.
Terlepas apakah dia sengaja dikorbankan atau dizalimi, di mata publik ia tetap dikutuk karena kasus korupsi. Sikap Partai Demokrat yang memecat kadernya ketika terlibat kasus korupsi merupakan langkah tegas dan tepat. Sebab, memerangi korupsi merupakan tugas kita semua.
