PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah lokasi saluran irigasi tengah dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pandeglang, dengan menelan anggaran rata-rata di satu miliar lebih.
Seperti pada Daerah Irigasi (DI) Cipanas atau Cibaringkung, Kecamatan Kaduhejo, Pandeglang dengan anggaran sebesar Rp 849 juta lebih yang didanai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) TA 2023.
Kemudian DI Cimajeg, Kecamatan Saketi, Pandeglang dengan anggaran sebesar Rp 1,1 miliar lebih dari DAK TA 2023.
DI Cijaebah di Kecamatan Cikeudal, Pandeglang dengan anggaran sebesar Rp 1,014 miliar lebih. DI Codahu Kecamatan Cikeudal dengan anggaran sebesar Rp 1,6 miliar lebih serta sejumlah DI lainnya.
Namun, pantauan di lapangan, ada sejumlah lokasi pembangunan irigasi yang di atas bangunannya terdapat pepohonan, tapi tidak dilakukan penebangan dan tetap dilintasi oleh bangunan tersebut.
Saat dimintai keterangan terkait adanya kondisi bangunan tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pandeglang, Usep mengklaim bahwa pepohonan yang berada pada bangunan itu tidak akan beresiko.
"Soalnya, untuk lokasi di Haduhejo itu pohon yang di lokasi bangunan tidak ditutup oleh bangunan itu tapi di lewati. Sehingga bangunan tidak nempel ke pohon," ungkapnya, Selasa (11/4/2023).
Kemudian lanjut dia, untuk di lokasi lain, pohon itu adanya di atas pondasi bangunan. Jadi ia mengklaim tidak berpengaruh terhadap kondisi bangunan tersebut.
"Seperti yang di Cikeudal. Itu kan pohon di atas pondasi, maka kami pastikan tidak akan berpengaruh dan tidak beresiko," katanya.
Saat ditanya bagaimana volume pembangunan ketika ada pohon yang di lewat oleh pondasi irigasi tersebut. Usep mengaku, tidak mengurangi volume, karena ketika titik yang terdapat pohon itu di lewat maka panjang bangunan ditambah lagi.
"Misalnya ada berasa senti meter yang di lewat, nah kami tambah lagi panjang. Jadi volumenya tetap meski ada titik yang dilewati karena adanya pepohonan itu," imbuhnya. (Samsul Fatoni).