Influencer dan Detektif Jubun. (ist)

SHOWBIZ

Influencer dan Detektif Jubun Ingatkan Artis Soal Maraknya Giveaway Palsu Jelang Lebaran Idulfitri

Senin 03 Apr 2023, 21:42 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Influencer dan Detektif Jubun ingatkan selebritis dan masyarakat terkait maraknya giveaway palsu jelang Lebaran Idul Fitri 1444 H di media sosial.

Salah satu modus yang belakangan ini populer adalah penipuan dengan mengatasnamakan giveaway dari toko online atau tokoh-tokoh populer.

Giveaway sendiri sebenarnya merupakan salah satu strategi promosi yang bentuknya berupa bagi-bagi hadiah kepada khalayak dengan memberikan syarat-syarat tertentu.

Umumnya, syaratnya mudah dan pemenangnya dipilih secara acak atau diundi.

Banyak toko online atau influencer yang menggunakan strategi ini sebagai cara untuk meningkatkan follower, subscriber, engagement, bahkan menaikan sales produk-produk yang dijualnya.

Pada kasus-kasus tertentu, cara semacam ini memang efektif.

Namun patut disayangkan, tren strategi promosi giveaway ini disalahgunakan oleh sebagian orang untuk menipu khalayak, khususnya pengguna media sosial.

Pakar kejahatan siber yang juga seorang detektif swasta sekaligus influencer ternama, Detektif Jubun, menjelaskan cara-cara praktis untuk membedakannya.

"Ada sejumlah ciri yang palsu. Semuanya mudah dikenali kalau kita mau sedikit jeli ketika mendapatkan informasi giveaway yang menggiurkan," ucap Jubun, Senin (3/4/2023).

Hal paling awal yang dapat dilakukan adalah memeriksa akun yang menginformasikan giveaway tersebut.

Biasanya, giveaway palsu diinformasikan oleh akun-akun yang menunjukan hal-hal mencurigakan terkait profil dan data akunnya.

"Anda bisa cek followers-nya asli atau palsu. Kalau follower banyak tapi yang like sedikit, ada kemungkinan palsu. Kalau akun Indonesia tapi followersnya banyak orang bule, itu juga bisa jadi indikasi. Kalau follower banyak tapi interaksi seperti komentarnya kurang, itu juga perlu dicurigai,” terang Jubun.

Selain melihat profil akunnya secara teliti, Jubun juga menjelaskan indikasi lain yang tak kalah mudah untuk disimpulkan. 

Giveaway palsu biasanya memberikan informasinya secara direct, langsung ke pesan masuk calon korbannya.

Bukan hanya itu, untuk mendapatkan giveaway, calon korban juga dimintai uang dengan dalih biaya administrasi, pengiriman, dan sebagainya.

"Toko atau influencer yang benar-benar melakukan giveaway, pasti strategi komunikasinya profesional, tidak direct seperti orang pribadi. Kalau sudah memilih pemenang, mereka juga tidak akan mempersulit pemenangnya dengan syarat-syarat aneh begitu," tambah Jubun.

Jubun juga menerangkan, bahwa saat ini media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, hingga TikTok, telah memiliki fitur centang biru.

Fitur ini sebenarnya dapat membantu netizen untuk menarik kesimpulan pribadi mengenai asli atau tidaknya akun pemberi giveaway.

Berdasarkan pengamatan Detektif Jubun, selain kerugian uang secara langsung, penipu dengan modus giveaway juga seringkali mengincar data korbannya untuk kepentingan pribadinya.

"Data-data ini kalau berhasil didapat penipu, maka bisa digunakan untuk memeras, mengambil alih akun, hingga menguras rekening korban," jelas Jubun yang sering mengisi program acara detektif di televisi ini.

Untuk itu, Jubun menegaskan bahwa giveaway sudah dapat dipastikan palsu jika meminta pemenang memberikan data-data yang sifatnya sangat privat.

Misalnya kode OTP, password akun tertentu, nomor PIN, nama ibu kandung, dan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan proses pemberian hadiah.

"Giveaway yang benar kalau hadiahnya barang hanya akan meminta nama, alamat, dan nomor HP. Kalau hadiahnya berupa uang, paling yang diminta nama dan nomor rekening atau nomor e-wallet. Tidak akan minta data yang tidak relevan," papar Jubun.

Dengan wawasan dan pemahaman yang memadai mengenai modus-modus penipuan ini, mudah-mudahan tidak semakin banyak lagi korban yang mendapatkan kerugian khususnya kalangan artis dan masyarakat pada umumnya. (mia)

Tags:
influencerDetektif JubunMaraknya Giveaway Palsulebaran idulfitriGiveaway di Media Sosial

Administrator

Reporter

Administrator

Editor