JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap bahwa saat ini ada upaya baru yang dilakukan Kepala Staf Kantor Presiden (KSP) Moeldoko untuk merebut partai berlogo mercy itu dari dirinya.
Menurut AHY Partai Demokrat menerima informasi bahwa Moeldoko dan Jhoni Allen Marbun masih mencoba-coba merebut partai itu pada 3 Maret 2023 lalu.
AHY mencium gelagat Moeldoko tersebut saat mereka mengajukan peninjauan kembali (PK) di Mahkamah Agung (MA). "KSP Moeldoko dan Jhoni Allen Marbun masih mencoba-coba mengambil alih Partai Demokrat pasca KLB abal-abal yang gagal total pada 2021 lalu. Kali ini mereka mengajukan PK di MA, PK ini adalah upaya terakhir untuk menguji Kasasi," kata AHY berapi-api di Kantor DPP Partai Demokrat Posko Perubahan dan Perbaikan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 3 April 2023.
Kata AHY alasan Moeldoko mengajukan PK adalah karena dia mengklaim menemukan 4 bukti baru. Namun AHY buru-buru menyebut jika hal itu bukanlah bukti baru, namun telah menjadi bukti persidangan di PTUN Jakarta yang diputus 23 November 2021 lalu.
Maka itu, AHY lewat kuasa hukum Partai Demokrat kemudian secara resmi langsung mengajukan kontra memori atau jawaban atas pengajuan PK tersebut.
"Kita yakin Demokrat ada di posisi yang benar. Pengalaman empiris menunjukan sudah 16 kali kita memenangkan atas gugatan hukum KSP Moeldoko dan kawan-kawannya. Artinya skornya 16-0," kata AHY.
Dengan demikian, lanjut dia, jika dilihat dari kacamata hukum dan akal sehat, maka sebenarnya sudah tidak ada satupun celah atau jalan untuk Moeldoko untuk memenangkan PK ini.
Akan tetapi, AHY mengaku khawatir dengan situasi hukum di negeri yang tengah mengalami pancaroba alias tidak menentu. Sebut saja adanya putusan baru-baru ini perihal Pemilu 2024 diminta ditunda.
AHY dan Partai Demokrat menduga, ada kepentingan politik tertentu yang melibatkan sejumlah pihak dan elite penguasa saat ini. Apalagi Indonesia saat ini telah memasuki tahun politik.
Sehingga dimungkinkan adanya tekanan untuk masuk ke dalam ranah hukum.
AHY Sindir Moeldoko Soal Anies
Pada kesempatan itu, AHY kemudian juga menyoroti bahwa ada maksud tersembunyi yang dilakukan Moeldoko untuk mencoba rebut kembali Demokrat dari tangannya.
"Sebenarnya kami malas mengangkat isu KSP Moeldoko, karena sudah tak menarik lagi. Karena kami yakin, rakyat sudah sangat paham karakter dan niat tidak baik dari KSP Moeldoko," kata dia.
Menurut AHY, PK yang diajukan oleh Moeldoko pasti erat kaitannya dengan dengan kepentingan politik tertentu. Dalam rapat yang digelar melibatkan semua pimpinan di daerah dan pusat Partai Demokrat, disebutkan ada manuver seolah langkah Moeldoko demi penjegalan pencapresan Anies Baswedan.
"Tujuannya di rapat disebutkan jelas gagalkan pencapresan Anies Baswedan, forum juga menyebut langkah ini mau bubarkan koalisi perubahan, caranya dengan mengambil alih Demokrat, karena kita selama ini bagian dari kekuatan perubahan selama ini," katanya.
Lebih jauh AHY juga menyebut proses PK ini juga perlu mendapat sorotan, di tengah gelapnya ruang peradilan. Jika mengamati sejumlah hal belakangan, AHY lagi-lagi menegaskan bakal adanya celah intervensi politik.
"Jika benar ada intervensi politik, maka keadilan hukum, dan demokrasi berada di dalam keadaan bahaya, atau lampu merah," kata dia.