Terungkap, Keluarga Korban Kecelakaan Pengemudi Mercy di Jaksel Temukan Kejanggalan

Sabtu 01 Apr 2023, 17:45 WIB
: Ilustrasi kecelakaan, terjatuh setelah gagal menyalip. (Foto: Freepik).

: Ilustrasi kecelakaan, terjatuh setelah gagal menyalip. (Foto: Freepik).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus kecelakaan maut yang melibatkan pengemudi Mercy dengan pemotor di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan masih dalam penyidikan Polisi. 

Korban tewas, Syamil pengendara motor yang juga masih berstatus pelajar tersebut sempat dilarikan ke RSUD Pasar Minggu, namun nyawanya tak dapat terselamatkan. Sedangkan pengemudi Mercy, yang menabrak belum ditahan.

Dalam kecelakaan itu, keluarga korban tewas sempat merasakan adanya kejanggalan dalam penanganan kasus kecelakaan tersebut. 

Nadya, kakak korban, menceritakan sehari setelah kejadian ia sama sekali tidak dihubungi oleh pihak kepolisian maupun si penabrak. Justru yang menghubungi malah seseorang yang mengaku saudara si penabrak.

Lalu dirinya menerima surat keterangan polisi dari keluarga Bayu yang isinya menyatakan bahwa Syamil hanya mengalami luka lecet dan dirawat di RS, tidak ada keterangan kalau korban meninggal dunia.

Surat dari kepolisian tersebut hanya sampai ke tangan keluarga Bayu. Surat tersebut tidak sampai ke tangan keluarganya, dalam hal ini keluarga Syamil.

"Lalu adik aku juga yang dinyatakan mengendarai motor padahal bukan. Identitas adik aku tertulis mahasiswa padahal masih SMA. Padahal data diri dompet tas dan lain-lain itu hilang tidak ditemukan," ungkapnya.

Pada saat di RS, Nadya mengatakan bahwa keluarga diinfokan oleh petugas kepolisian yang menangani bahwa Syamil meninggal dunia di tempat dan pelaku si penabrak akan diamankan.

"Surat kematian yang dikeluarkan RS juga tidak tertulis bahwa penyebab kematian karena kecelakaan lalu lintas, melainkan karena penyakit tidak menular," bebernya.

"Kami akhirnya bolak balik minta bantuan ke Polda namun ditolak karena tidak bisa membuat pelaporan ganda katanya. Kami diarahkan ke Polres," tambah Nadya.

Beberapa hari kemudian pihak Polres kemudian mempertemukan Nadya dan keluarga pelaku. Namun saat itu ternyata yang datang malah orang yang mengaku sebagai pengacara penabrak.

"Pertemuan tersebut membahas rencana pertemuan dengan orang tua pelaku, namun sampai saat ini tidak terjadi dan tidak ada kabar," tuturnya.

Nadya mengaku janggal dengan kasus ini. Ia merasa pihak kepolisian serasa menutupi. Apalagi dari informasi yang didapat si penabrak bernama Maulana Malik Ibrahim anak petinggi Polri di NTB.

"Pihak polisi seakan menutupi kasus ini dan mengambang begitu saja. Yang kami dapatkan bahwa pelaku bernama Maulana Malik Ibrahim yang di duga anak petinggi Polri NTB," tukasnya. 

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Bayu Marfiando mengatakan kecelakaan hingga menyebabkan hilangnya nyawa itu masih dalam penyelidikan.

"Dalam proses pemeriksaan saksi-saksi. 7 orang saksi," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan.

Hingga saat ini belum dapat disimpulkan siapa yang bersalah dalam kasus kecelakaan yang menewaskan satu orang itu. Rencananya akan ada rekonstruksi.

"Ada, nanti kita info kalau sudah siap ya," papar Bayu.

Berita Terkait

News Update