Obrolan Warteg: Tak Perlu Disesali

Sabtu 01 Apr 2023, 08:50 WIB
Obrolan warteg Piala Dunia U-20. Poskota.

Obrolan warteg Piala Dunia U-20. Poskota.

Rasa kecewa, sedih, kesal dan perasaan senada lainnya, bercampur aduk menjadi satu menyikapi keputusan FIFA yang mencoret Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023.

Berbagai pihak menyesalkan keputusan FIFA, yang terkesan sepihak tanpa mempertimbangkan usulan dan masukan yang disampaikan Indonesia. Tidak memperhatikan Indonesia yang begitu serius dan maksimal menyiapkan perhelatan tersebut sebaik mungkin.

Memang tidak disebutkan rinci alasan FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah, tetapi sikap itu mencuat menyusul gelombang penolakan terhadap Timnas Israel untuk berlaga di Indonesia.

Sikap FIFA ini menandai, olahraga tak lepas dari politik. Olahraga terkait dengan politik. Ingat yang ditolak bukan piala dunia, tapi timnas Israel.

“Mengapa bisa begitu?” tanya Heri mengawali obrolan warteg jelang buka puasa bersama sohibnya, Mas Bro dan Yudi.

“Timnas negara manapun sebelum bertanding akan diperdengarkan lagu kebangsaan negerinya. Juga bendera negaranya yang akan terus berkibar sepanjang perhelatan. Paham nggak maknanya?” kata Mas Bro.

“Iya samar - samar dapat memahami maknanya,” ujar Heri.

“Kalau beda penafsiran boleh saja. Yang perlu dicegah tidak lantas saling menyalahkan di antara kita. Jika beda pendapat berujung kepada perselisihan, yang rugi kita, yang untung pihak lain,” ujar Mas Bro.

“Perselisihan tidak akan menyelesaikan masalah, tidak pula mengembalikan status tuan rumah. Semua sudah terjadi, tak perlu disesali,” tambah Yudi.

“Tapi pembatalan tuan rumah, berdampak luas. Kerugian kita tak hanya materi, juga mental dunia persepakbolaan nasional,” ujar Heri.

“Itu fakta adanya. Tetapi tidak boleh pasrah karena keadaan,” kata Yudi.

 “Ke depan kita perlu meningkatkan diri agar memiliki power. Bisa berperan aktif menentukan kebijakan politik olahraga dunia,” harap Mas Bro. (jokles)
 

News Update