Dugaan Perundungan Pelajar SMA Insan Cendekia, Ini Penjelasan Sekolah

Sabtu 01 Apr 2023, 20:42 WIB
Perundungan (Sumber ilustrasi: Vecteezy/Graphicsrf)

Perundungan (Sumber ilustrasi: Vecteezy/Graphicsrf)

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Kepala Sekolah SMA Insan Cendekia Boarding School angkat bicara soal dugaan perundungan yang terjadi di tempat belajar mengajarnya.

Kepsek SMA Insan Cendekia, Alfian Adi mengatakan, permasalahan yang terjadi di sekolah yang terletak di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor ini bukanlah penganiayaan.

Alfian Adi mengaku, ia adalah orang yang termasuk yang menangani permasalahan tersebut sedari awal.

"Kejadian itu sudah cukup lama, yaitu di 18 Februari, anak-anak itu pada malam hari mencurigai, kalau di situ (berita) dianiaya karena mencuri sejumlah uang di teman-temannya, dia melakukan pencurian, kemudian terjadilah istilahnya berkelahi di asrama," katanya saat dihubungi wartawan, Sabtu (1/4/2023).

kemudian di pagi harinya, kata Alfian, diketahui bahwa terjadi perkelahian karena latar belakang pencurian. 

"Anak-anak melakukan itu karena ada pencurian. kemudian kami menangani itu. kalau dikatakan bahwa hidungnya hancur, dan lain-lain, itu tidak betul. ki punya data, kami melakukan mediasi. itu tercatat dan sudah terekam di KPAD," paparnya.

Bahkan, kata Alfian, pihaknya menyelenggarakan mediasi untuk menengahi permasalahan pada 21 Februari lalu.

"Kami undang kedua belah pihak, mau kami selesaikan. karena permasalahan ini di anak. itu perkelahian itu ada asal-muasalnya seperti apa, saya panggil bukan berarti sekolah membenarkan salah satu pihak anak, nggak. tapi sekolah kan punya tanggung jawab menasihati anak. karena kami institusi pendidikan, sudah jadi tanggung jawab dan tugas kami ketika ada pelanggaran," paparnya.

Pada tanggal 21 Februari tersebut, kata Alfian, kedua belah pihak telah saling bertemu yang diwakili oleh orangtuanya.

"Setelah itu, di tanggal 21 maret itu terjadi di sekolah, kami kumpulkan guru-guru. kami sampaikan bahwa apakah betul ini mencuri, memukuli, dan seterusnya. ternyata, di situ terjadi pengakuan yang terbalik. katanya tidak mencuri, padahal di hari minggu dan seninnya si anak ini mengaku mencuri. kami punya tim tatib di sekolah, itu sudah membuat semuanya, akhrinya ya sudah kalau seperti itu yang tadinya mengaku mencuri, jadi tidak mencuri. jadi bukan memukuli mengeroyok gitu ya, tapi dipukul satu kali itu," urainya.

Alfian Adi menyebut, yang terjadi di sekolahnya adalah murni pertengkaran antar siswa didiknya.

News Update