JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pelaku pembunuhan terhadap Dokter Mawar, KW (22 tahun), yang tak lain adalah cleaning service di RSUD Nabire mengaku membunuh korban karena dendam lama.
Pengakuan terbaru pembunuh Dokter Mawar itu disampaikan langsung di depan Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya.
Tak cuma itu, dendam lama makin tajam usai dugaan pemotongan honor selama COVID oleh korban yang dilakukan terhadap pelaku dari senilai Rp 18 juta menjadi cuma Rp 8 juta yang diterima.
KW pun kemudian ditanya seputar kronologi, bagaimana dia masuk ke dalam rumah dinas Dokter Mawar.
"Saat kejadian saya masuk lewat pintu samping. Di sana ada toilet. Setelah tengok kanan-kiri saya masuk ke atas plafon yang terbuka," kata pelaku seperti dikutip akun Instagram Polres Nabire, Sabtu 1 April 2023.
Pelaku kemudian berjalan di atas plafon hingga menemukan cahaya yang ternyata mengarah ke kamar belakang rumah dinas korban.
"Pas turun ada lampu, ada cahaya. Lalu saya masuk ke dalam kamar pakai topeng yang saya temukan di dekat lemari," kata pelaku.
Kapolres pun langsung mencecarnya perihal topeng tersebut. Dia bertanya topeng apakah gerangan. Namun ternyata topeng yang dimaksud adalah rok milik korban berkelir hitam yang dijadikan topeng.
Tak berselang lama, pelaku lantas membuka pintu dan langsung bertemu dengan korban di ruang tengah. "Itu sekitar jam setengah 7. Beliau baru mau cek ada bunyi di pintu, dia berpapasan dengan saya. Saya langsung pukul berkali-kali dan dia pingsan."
"Karena dendam lama, saya terbawa emosi, saya lepaskan semua," kata dia.
Kapolres Nabire AKBP Suarnaya lantas bertanya soal bagaimana dia menghabisi nyawa Dokter Mawar. Pelaku mengaku lebih banyak menggunakan siku ke beberapa tubuh korban.
"Iya dia sempat melawan, cuma hanya gerakan kaki saja, tangan tidak ada gerakan. Tiap kali mau mendorong, saya tepis terus," katanya.
Usai tak bernyawa pelaku lantas sempat membersihkan rumah korban dengan lap pel dan menggunakan sabun. Dia juga sempat meminum air dan sempat beristirahat.
Akan tetapi, dia terkejut saat HP korban terus berbunyi. Ada dua HP dan dia Ipad milik korban. Pelaku lantas memencet mode pesawat.
"Waktu saya membersihkan rumah, HP akhirnya terbawa karena lupa ada di kantong saku. Niatnya saya mau taruh lagi. Akhirnya saya bawa ke RS, sewaktu di lantai dua ada tempat kosong, dan saya taruh HP itu di bantal," katanya.
Dalam aksinya, pelaku membunuh Dokter Mawar seorang diri. "Saya sendirian komandan," katanya.