Obrolan warteg: Sepakbola dan Politik

Kamis 30 Mar 2023, 05:58 WIB

Mencampuradukkan masalah memang tidaklah baik karena masalah akan menjadi lebih rumit. Begitu juga olahraga dan politik tidak boleh dicampur adukan, seperti halnya hukum tidak boleh dicampur adukan dengan politik.

 “Tapi sepakbola dan politik memiliki kesamaan. Sama – sama memiliki strategi untuk meraih kemenangan,” ujar Heri mengawali obrolan jelang buka puasa di warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Bedanya di sepakbola dikembangkan trik dan taktik meraih kemenangan, di politik, selain trik dan taktik, kadang penuh dengan intrik,” kata mas Bro.

“Artinya antara sepakbola dan politik ada keterkaitan, tetapi tidak boleh dicampur adukan. Namun,olahraga tak bisa lepas dari politik,” ujar Yudi.

Seperti diketahui, dulu, Bung Karno pun pernah menolak kehadiran atlet Israel pada Asian Games ke-4 yang berlangsung di Jakarta tahun 1962. Alasannya terkait hubungan diplomatik.

Keberadaan kompleks Gelora Bung Karno, tak lepas dari sikap Indonesia menolak Israel sehingga lahirlah Ganefo (Pesta Olahraga Negara- negara Berkembang) pada tahun 1963.

Kini, sejumlah kalangan menolak atas kehadiran timnas Israel yang akan berlaga pada Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Bali dan Jateng, dua daerah yang akan menjadi ajang berlaga, seperti dikatakan gubernurnya, secara resmi menolak kehadiran timnas Israel. Belum lagi dari parpol dan lembaga lain.

Atas maraknya penolakan itu, FIFA membatalkan drawing (pengundian grup) yang sedianya akan digelar di Bali, Jumat (31/3/2023). Nasib Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia U-20, juga masih menunggu hasil lobi dengan FIFA.

“Iya itu fakta yang tidak dihindari bahwa olahraga tidak lepas dari soal – soal politik,” ujar mas Bro.

“Tanpa dicampur adukan, sudah tercampur sendiri. Apalagi soal hubungan diplomatik dengan Israel, punya history sendiri,” ujar Yudi.

“Menyangkut soal kemerdekaan dan kemanusiaan ,” urai mas Bro. (jokles)

Berita Terkait

Pamer Kemewahan

Kamis 30 Mar 2023, 06:20 WIB
undefined

News Update