ADVERTISEMENT

Narkoba Laris Manis di Indonesia

Kamis, 30 Maret 2023 05:54 WIB

Share
BNN menemukan tiga kasus peredaran narkotika dengan menggunakan jasa pengiriman barang (ist)
BNN menemukan tiga kasus peredaran narkotika dengan menggunakan jasa pengiriman barang (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh Ifand, wartawan Poskota

 

 

PEREDARAN narkoba di Indonesia hingga kini terus terjadi dan seakan sulit untuk dihentikan. Hampir setiap hari, pekan, hingga bulan, kabar pengungkapan penyelundupan barang haram ini berhasil digagalkan oleh para penegak hukum di tanah air.

Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), terus masuknya narkoba di tanah air akibat struktur perdagangan narkoba di Indonesia menarik bagi sindikat narkotika internasional. Pasalnya, barang haram ini bisa dijual dengan harga tinggi dibandingkan di beberapa negara lain.

Di mana harga narkotika jenis sabu di Cina pada tahun lalu hanya berkisar Rp20.000, sementara di Iran berkisar pada Rp50.000. Namun di Indonesia harga jual sabu dapat mencapai angka Rp1,5 juta rupiah per gram, dan menjadikan Indonesia sebagai pasar narkoba yang sangat potensial.

 

Dengan harga jual yang sangat tinggi itu, para bandar pun terus mencoba menyelundupkan sabu demi mendapatkan keuntungan berlibat. Berbagai upaya dilakukan agar narkotika ini bisa terus "laris manis" sekaligus merusak generasi bangsa.

BNN juga menyebut, kondisi dataran Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau membuat narkoba masuk dari berbagi lini. Pasalnya, berdasarkan data, hampir 80 persen penyelundupan sabu dilakukan menggunakan jalur laut.

Masalah lain pun timbul dari banyaknya oknum Lapas yang turut terlibat dalam aksi peredaran gelap Narkoba. Tercatat, sebanyak 90 persen kasus penyaahgunaan narkoba yang terbongkar dikendalikan oleh Narapidana dari balik jeruji besi yang dengan mudah menjalankan bisnis haramnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT