Gaya Hidup Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan Siswa UEA

Senin, 27 Maret 2023 08:00 WIB

Share
Kertas daur ulang dipakai untuk merancang pakaian ramah lingkungan pada kelas seni di sekolah di Dubai Uni Emirat Arab.
Kertas daur ulang dipakai untuk merancang pakaian ramah lingkungan pada kelas seni di sekolah di Dubai Uni Emirat Arab.

UEA, POSKOTA.CO.ID - Siswa sekolah Uni Emirat Arab menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.

Mereka merawat sebuah kebun hidroponik dan merancang beberapa baju ramah lingkungan.

Aktivitas tersebut merupakan bagian dari kurikulum sekolah.

Royal Grammar School Guilford di Dubai memasukan inisitiatif ramah lingkungan dalam kurikulum sekolah guna mendukung dan memberikan kesempatan kepada murid-murid untuk menerapkan hal-hal yang penting bagi mereka,

“Menurut saya suara dari murid-murid itu sangat penting,” ucap Kepala sekolah SD Royal Grammar School Guilford Clare Turnbull seperti dikutip dari Reuters bulan ini.

Dia melanjutkan,”Anak-anak kami adalah masa depan kami. Kami sebagai orang dewasa dapat belajar banyak dari mereka. Hal itu akan memberdayakan mereka dengan pengetahuan. Jadi kami memiliki duta-duta lingkungan. Kami memiliki sekelompok murid yang memiliki ide tentang inisiatif ramah lingkungan itu."

Salah satu inisiatif itu adalah membuat taman hidroponik di kafetaria sekolah. Raphael, 11 tahun dan Sasha, 12 tahun, tampak sedang merawat tanaman-tanaman sayur yang tampak berwarna hijau segar di kebun hidroponik itu. Tanaman sayuran organik itu nantinya akan digunakan sebagai bahan makanan di kantin sekolah.

Raphael mengatakan,"Ini adalah planet kami, planet di mana kita tinggal, itulah sebabnya bagi saya, adalah penting untuk menjaganya agar tetap indah dan bersih. Ini sama halnya dengan rumah sebagai tempat tinggal Anda. Anda harus menjaga rumah Anda agar tetap bersih. Demikianlah halnya dengan planet."

Sekelompok murid dalam sebuah ruang kelas tampak sedang merancang dan mendekorasi beberapa baju yang memiliki tema ramah lingkungan. Di antaranya Sophia dan teman-temannya.

Mereka mengumpulkan sampah kertas yang dapat didaur ulang seperti tisu dan kertas dari buku-buku yang sudah tidak terpakai lagi. Mereka membuat dekorasi seperti kipas dan bunga dari limbah kertas tersebut dan menempelkannya pada beberapa baju.

Halaman
Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar