ADVERTISEMENT

Sinetron Preman Pensiun 8: Bang Edi Merebut Kekuasaan Terminal dan Pasar

Jumat, 24 Maret 2023 13:37 WIB

Share
Sinetron Preman Pensiun 8 bisa disaksikan tiap hari selama Ramadhan. Foto: Ist
Sinetron Preman Pensiun 8 bisa disaksikan tiap hari selama Ramadhan. Foto: Ist

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ada yang menarik di Sinetron Preman Pensiun 8 yang tayang hari ini.

Banyak mata pasti tertuju pada sosok Bang Edi di sinetron Preman Pensiun 8 tersebut. Kisahnya bakal redaksi kupas di artikel ini.

Bagi yang belum tahu, sinetron Preman Pensiun 8 tayang menemani waktu sahur mulai pukul 03.45 WIB. Sinetron Preman Pensiun 8 tercatat juga tayang menjelang berbuka puasa, mulai pukul 17.15 WIB di saluran RCTI.

Nah bicara soal Bang Edi, sosok ini disebut telah melakukan tindakan kriminal, dengan cara merebut kekuaasan wilayah terminal dan pasar untuk mendapatkan hasil jatah preman.

Banyak orang bertanya-tanya, diakah penerus Kang mUs yang tak muncul-muncul? Diketahui wilayah terminal, pasar, dan jalanan yang sebelumnya dikuasai Kang Mus serta Kang Bahar kini beralih ke Bang Edi.

Dalam sinetron ini, disebutkan pula kalau Bang Edi nampak menyusun strategi lalu menginformasikan kepada anak buahnya agar tokoh Sinetron Preman Pensiun 8 bernama Utar segera diculik. 

Tak lama, Utar langsung ditodong oleh segerombolan kelompok, yang ternyata adalah orang-orang suruhan Bang Edi.

Utar kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Kang Murad dan kawan-kawannya, hingga langsung berusaha mencari-cari si pelaku. 

Utar akhirnya berhasil menemukan penodongnya di lokasi kejadian dan langsung bergegas menginformasikan kawan-kawannya untuk merencanakan aksi balas dendam.

Dalam sinopsis yang beredar, disebut pula kalau Kang Murad kemudian bergegas dan menjaga di pasar untuk menghalau anak buah Bang Edi. Di waktu yang tepat, Yayat merasa jenuh jika dia hanya menyuruh dan mengawasi anak buahnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT