Selain dijadikan tempat wisata, Daud mengatakan Setu Tujuh Muara sering dijadikan sebagai tempat latihan komunitas Rescue SAR (Mitigasi Bencana-red) dan komunitas olahraga stand up padle).
"Untuk olahraga SUP terkadang beberapa atlit juga pada latihan setiap waktu Sabtu sore.
Kendati disuguhkan dengan pemandangan yang tidak membuat mata lelah melihat, namun untuk masalah parkiran masih kurang memadai.
"Kita akui untuk kantong parkir kendaraan masih sangat kurang. Sehingga jika wisata naik mobil masih sangat terbatas untuk tempat parkir. Disarankan untuk menggunakan motor jika mau ke setu," pungkasnya.
Daud menyebutkan, pemerintah Kota Depok bekerjasama dengan Provinsi Jawa Barat akan segera membuat alun-alun wilayah barat di Seru Tujuh Muara.
"Pengerjaan proyek alun-alun sudah running yaitu rencana pengerjaan di tahun 2023 ini sampai 2024 dengan memakan anggaran sekitar mencapai Rp. 60 Miliar," tukasnya.
Tak hanya itu, bentuk perhatian dalam memajukan Setu Tujuh Muara juga ada bantuan dari Menparekraf RI, Sandiago Uno akan berencana Kampung Wisata Tematik.
"Pada saat kunjungan ke Setu, bapak menteri berharap berencana akan dijadikan Kampung Wisata Tematik dengan alasan berpotensi setu berhubungan satu dengan yang lain dan terintegrasi," tuturnya.
Mengetahui banyak perhatian bantuan dari pemerintah, harapan Daud dapat bermanfaat juga membuat ramai ladang rejeki bagi warga sekitar sebagai destinasi wisata dan lainnya.
"Kalau di musim bulan puasa, warga lokal maupun luar pada datang menikmati pemandangan yang masih asri di pinggir setu mulai dari ba'da Ashar sampai buka puasa," tambahnya.
Dan biasa warga banyak memanfaatkan untuk menikmati pemandangan Setu Tujuh Muara biasa kumpul di Warung Pojok (warjok).
"Pada tahun sebelumnya 2022 band Armada sempat melakukan amal berbagi di Ramadan dengan membagikan takjil di sekitar Setu Tujuh Muara," ucapnya.