JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sudah enam kali Vehicle Safety Course (VSC) menggelar kegiatan rutin dalam bidang keselamatan di jalan raya.
Ada beberapa kegiatan yang diselenggarakan Malaysian Institute of Road Safety Research (MIROS) dan ASEAN NCAP (New Car Assessment Program) itu.
Di antaranya pelatihan, pengembangan
teknologi, penelitian, kegiatan, dan berbagai hal yang bertujuan dalam meningkatkan keselamatan
jalan di wilayah ASEAN.
VSC bekerjasama dengan Politeknik APP, kampus negeri milik Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan PT Karya Fajar Ultima (KyFU) perusahaan bidang konsultan keselamatan jalan.
Pada setiap kegiatan, VSC selalu menyajikan paparan-paparan dari berbagai pihak yang peduli terhadap keselamatan, terutama dari para manufaktur kendaraan maupun pembuat peralatan keselamatan.
Paparan disampaikan langsung oleh para insinyur dari manufatur tersebut.
Sehingga, diharapkan para peserta VSC ini mendapatkan informasi yang selengkap-lengkapnya akan fitur
keselamatan yang disematkan pada suatu kendaraan.
Fitur tersebut tidak hanya dari pembuat kendaraan, bahkan dari si pembuat fitur juga.
Kegiatan yang diselenggarakan pada Kamis (16/3/2023) ini dibuka oleh En. Ts. Zulhaidi Mohd. Jawi, Direktur Pusat Penyelidikan Keselamatan
Kendaraan dan Biomekanika Miros.
Dilanjutkan dengan sambutan selamat datang dari Amrin Rapi, Direktur Politeknik APP Jakarta dan Syarif Hidayat, dosen Politeknik APP Jakarta yang
sebelumnya Sekretaris Jenderal di Kementerian Perindustrian serta pernah menjadi Direktur Industri Otomotif di kementerian yang sama.
Presentasi dibuka oleh Adrianto Sugiarto Wiyono, dosen di Politeknik APP Jakarta,
juga sebagai anggota Technical Committe ASEAN NCAP, serta advisor pada PT Karya Fajar Ultima (KyFU) dengan topik Road Safety di Indonesia.
Sesi selanjutnya tentang pengenalan
terhadap ASEAN NCAP oleh Pn. Salina Mustaffa, dilanjutkan oleh En. Ts. Yahaya Ahmad, Technical Leader ASEAN NCAP, tentang protokol pengujian kendaraan dari ASEAN NCAP.
Paparan juga disampaikan Tetsuya Matsushita San. Dia berbicara tentang teknologi passive safety yang selama ini
dikembangkan oleh Autoliv seperti airbag untuk sepeda motor dan sebagainya.
Dilanjutkan dari perwakilan Toyota,
Katsuya Matsumura yang memaparkan safety assist yang ada pada kendaraan produksi Toyota.
Nissan diwakili oleh Jun Nakashima, menyampaikan tentang fitur-fitur keselamatan pada kendaraan listrik.
Dalam kesempatan ini Bosch pun hadir menyampaikan paparan tentang berbagai teknologi keselamatan yang diproduksinya.
Terutama teknologi AEB (Autonomus Emergency Braking) yang dipaparkan oleh Benhard Simanjuntak.
Honda memaparkan tiga teknologi sekaligus yaitu Lane Watch, AEB, dan Child Protection/ Child Present Detection (CPD) yang diwakili oleh Bunditphong
Promsiri.
Dalam VSC kali ini tidak hanya kegiatan dalam kelas saja, namun juga kegiatan luar ruangan yang berisi demo berbagai fitur keselamatan .
Untuk sesi demo ini telah
disiapkan Toyota BZ4X dan Honda WR-V.
Di sela-sela kegiatan juga dilaksanakan penandatanganan MoU antara Miros dan KyFU.
MoU ini untuk membangun kerjasama dalam bidang keselamatan jalan, baik itu pelatihan, pengembangan
teknologi, penelitian, kegiatan, dan berbagai hal yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan di
jalan raya, terutama di wilayah ASEAN.