JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kejanggalan dan fakta baru kasus kematian Dr Mawatih Susanty di Nabire, Papua Tengah mulai mengemuka ke publik.
Dr Mawartih Susanty yang meninggal pada Kamis lalu ditemukan dalam keadaan mulut berbusa, dan tulang rusuk patah.
Dugaan ketidakwajaran kematian Dr Mawartih Susanty atau yang akrab disapa Dokter Mawar itu semakin mengemuka usai sang kerabat Dokter Ning menyebut almarhum sempat mengeluhkan keamanan sejak beberapa waktu terakhir, namun tak ditanggapi.
Sejauh ini Polisi telah melakukan empat kali olah tempat kejadian perkara (TKP). Sebanyak 23 orang saksi juga telah diperiksa. Selain itu sejumlah barang bukti telah diamankan oleh penyidik Kepolisian.
Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Paru (PDPI) Papua, Hendra Sihombing menyampaikan pernyataan keluarga Dokter Mawartih Susanty memang menyebut ada laporan kalau almarhum meninggal dengan kondisi tak wajar.
Ketidakwajaran yang dikemukakan keluarga adalah, adanya lebam-lebam di tubuh korban.
"Bahkan pihak keluarga juga menyampaikan badan, bagian punggung belakang biru-biru, dan ada jejak di bagian leher, tulang rusuk patah," katanya dalam keterangan resmi disitat redaksi Selasa 14 Maret 2023.
Walaupun demikian, pihak IDI mengaku masih akan menunggu hasil otopsi Dr Mawartih Susanty dari Polisi. "Dari laporan itu ada ketidakwajaran," ujar dia.
IDI pun mendorong agar visum yang dilakukan aparat penyelidik bisa segera selesai. Ini penting agar mengungkap penyebab kematian Dokter Mawar tersebut.
"Kita masih menunggu hasil autopsi resmi dari pihak kepolisian. Kami berharap bahwa visum itu segera diselesaikan sehingga langkah-langkah selanjutnya bisa dilaksanakan dan berjalan dengan baik," kata dia.
Menkes Atensi Penyelidikan Kasus Dr Mawartih Susanty
Sementara itu Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan jajarannya memberi wewenang bagi aparat untuk menyelidiki penuh kasus ini.
Menkes Budi juga berharap agar hasil penyelidikan nanti dibuka seterang-terangnya ke publik. Karena hal inilah yang diminta oleh pihak keluarga almarhum Dr Mawartih Susanty.
Pada kesempatan berbicara di depan media, Menkes Budi juga meminta agar publik bersabar atas hasil otopsi Dokter Mawar ini.
Sebab nantinya hasil investigasi bakal diumumkan segera oleh pihak Kepolisian.
Sejauh ini, kata dia, hasil autopsi sebenarnya sudah dikantongi. Akan tetapi masih ada serangkaian pemeriksaan medis yang perlu dilakukan perihal kasus Dr Mawartih Susanti untuk mengungkap penyebab meninggalnya dokter paru satu-satunya di Nabire, Papua Tengah ini.