Misil hiper-sonik diketahui mencapai wilayah teratas atmosfer bumi sebelum kemudian berbalik kembali menuju bumi untuk manuver yang lebih halus.
Namun pertanyaannya, apa yang membuat misil ini sangat berbahaya adalah kecepatannya yang tak tertandingi, sehingga membuat sistem pertahanan udara tradisional tidak dapat berkutik.
Pada dasarnya, ketika misil yang terbang dengan kecepatan lebih dari seribu kilometer per jam terdeteksi oleh radar berbasis darat, mereka sudah hampir mencapai sasaran.
Di sebuah medan perang, tentu sebuah negara akan memiliki kartu As kalau punya senjata hebat macam seperti ini.
Rusia Kehabisan Amunisi?
Rusia tak sendirian sebagai negara yang memiliki senjata hipersonik. Sebab sejumlah negara tercatat juga memiliki misil-misil canggih tersebut.
Sebut saja Amerika Serikat, Australia, Inggris, China, dan India. Sejauh ini sejumlah negara tengah berlomba untuk mengembangkan misil hipersonik.
Walau mengejutkan banyak pihak, penggunaan rudal Kinzhal Rusia belakangan justru diledek sejumlah pihak Barat. Mereka berspekulasi bahwa Moskow sebenarnya mungkin sudah kehabisan amunisi setelah perang selama setahun, sehingga sampai-sampai mengandalkan rudal mematikan.