JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kreatif dan produktifitas di era digital dapat menjadi lapangan pekerjaan baru atau media mereka yang ingin memulai sebuah usaha. Karenanya, penting bagi masyarakat mulai menyadari dan jadi lebih peduli dengan apa yang dilakukan di dunia maya.
Menurut anggota Komisi I DPR, Subarna Kreatifitas dan produktifitas di era digital memiliki peluang besar untuk diambil manfaatnya seperti pengembangan bisnis atau kesejahteraan hidup yang dapat memberikan solusi dalam permasalahan hidup sehari-hari.
“Generasi saat ini harus bisa menyesuaikan perkembangan digital tersebut, dimana dalam dunia digital, kreativitas merupakan sebuah keterampilan yang harus dimiliki oleh generasi muda agar dapat bersaing di era yang sangat kompetitif ini,” jelas Subarna dalam acara Ngobrol Bareng Legislator (NGOBRAS), pada Jumat (10/3/2023).
Salah satu bentuk kreatifitas dan produktif di era digital, sambungnya, adalah memanfaatkan teknologi untuk menarik minat di industri pariwisata. Proyeksi nilai transaksi travel online 2019 dan 2023 dengan destinasi Indonesia meningkat sangat pesat.
Direktur Operasional Atourin, Reza Permadi menambahkan, keuntungan go digital salah satunya adalah peningkatan eksistensi produk di dunia maya atau digital untuk diketahui lebih banyak orang.
Kedua peningkatan pendapatan dengan jangkauan semakin luas dan peluang yang semakin terbuka lebar. Ketiga, pengembangan skill dengan adaptasi produk, dan terakhir saluran pemasaran yang melengkapi bisnis offline.
“Dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pemanfaatan teknologi menyasar pada pelaku ekonomi kreatif karena hasil survey yang dilakukan masih menunjukkan minimnya literasi digital dan pemanfaatan teknologi digital atau adaptasi teknologi di beberapa tempat wisata dan pelaku ekonomi kreatif,” katanya.
Kreatifitas dan produktifitas disebut M. Qadhafi harus dimulai dari diri sendiri. Ada beberapa jebakan mental yang menghambat kreativitas tersebut.
“Mindset yang mengatakan bahwa saya terlalu tua, saya terlalu sibuk, apa yang orang lain pikirkan terhadap saya, saya tidak memiliki gelar yang cukup, saya akan gagal, saya tidak kreatif, memikirgan gender, dan saya memiliki IQ rendah,” jelasnya.
.jpg)
.jpg)
