ADVERTISEMENT

Anggaran Capai Rp104,2 Triliun, DPR Minta Bukti Pemerintah Soal Pengendalian Pangan 

Rabu, 8 Maret 2023 12:41 WIB

Share
Beras Bulog yang siap menguyur pasar. (rizal)
Beras Bulog yang siap menguyur pasar. (rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID  - Cukup memperhatikan tindakan pemerintah dalam mengalokasikan anggaran ketahanan pangan sebesar Rp 104,2 triliun dengan fokus program untuk penguatan sektor pertanian dan penguatan cadangan pangan.

Demikian dikatakan Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin, Rabu (8/3/2023). Akmal akan minta bukti dalam waktu dekat agar pemerintah dapat mengendalikan harga pangan tidak lebih dari 5 persen kenaikannya. 

"Apa gunanya anggaran besar tapi tak mampu bekerja. Untuk itu, mesti presisi kebijakan dan tindakannya pada persoalan pangan ini yang selama berpuluh tahun tidak mampu mengendalikan pangan jelang lebaran dengan menekan harga pangan lebih dari 5 persen," tegas Akmal.

Politisi PKS ini juga menyimak akan rencana Badan Pangan Nasional yang akan memberikan bantuan pangan berupa komoditas pangan seperti beras, telur, dan ayam. Bantuan pangan akan disalurkan selama tiga bulan, yakni pada Maret, April, dan Mei 2023.

 

“Kita semua mengetahui, bahwa harga pangan merupakan volatile food, dan memiliki andil besar terhadap inflasi. Untuk itu, mesti serius dan menjadi agenda utama pemerintah dapat memperkuat sektor pertanian diantaranya pengembangan sektor hulu hingga hilir mulai dari budidaya pertanian, infrastruktur dan logistik, subsidi pupuk, bunga kredit yang rendah, DAK fisik dan non fisik, serta dana desa terkait ketahanan pangan”, urai Akmal.

Akmal  menjabarkan, keseimbangan pemerintah dalam kebijakan pangan antara produsen dan konsumen mesti presisi. 

Bantuan pangan ini mesti dipastikan agar menjadi solusi kepastian harga yang akan membuat nyaman bagi petani, peternak, pekebun dan pelaku usaha perikanan. 

Bagi konsumen, harga yang baik terjangkau akan memberikan pelayanan kepada masyarakat akan ketersediaan pangan yang mampu melawan stunting karena kecukupan gizi yang tersedia.

"Kita semua minta kepada pemerintah agar Jelang Ramadan dan Idul Fitri 2023, jangan ada peningkatan harga pada pangan dan aneka tarif angkutan yang akan memberikan efek domino begitu besar. Kita akan tagih bukti pengelolaan pangan yang begitu besar ini, termasuk bagaimana alokasi kepada Kementan dan KKP yang seharusnya mendapat porsi yang besar,” tutup Andi Akmal Pasluddin. (rizal)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT