Opini

Obrolan Warteg: Etika Usung Capres

Selasa 28 Feb 2023, 08:14 WIB

SEPERTI  diduga sebelumnya kode Ketum PAN ( Partai Amanat Nasional) yang akan menduetkan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir sebagai capres dan  cawapres, akan mendapat respons dari PDIP.

Cukup beralasan mengingat Ganjar hingga kini masih menjadi kader dan petugas partai PDIP.

Ini menyangkut etika politik jelang Pilpres 2024 yang harus dikedepankan, terutama dalam mengusung capres dari kader partai lain. Jangan main serobot, kata satu fungsionaris PDIP.

“Jadi kalau ada partai mencalonkan kader dari partai lain, harus izin dulu dari partainya ya?” tanya Heri.

“Itulah yang disebut etika dalam berpolitik. Izin dulu kepada induk organisasinya, boleh nggak, kalau tidak boleh ya, nggak boleh memaksa,” kata mas Bro.

“Bagaimana kalau jalan pintas, misalnya PAN merapat ke PDIP berkoalisi mengusung Ganjar, jadi tak perlu izin lagi?” tanya Heri.

“Tidak sesederhana itu. Selama ini PAN sudah terikat dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PPP. Jadi tidak bisa serta merta bergabung dengan parpol lain. Ini juga menyangkut etika dan kontrak politik yang sudah disepakati sebelumnya,” kata mas Bro.

“Hal lainnya, hingga kini PDIP belum mencalonkan Ganjar sebagai capres. Lain halnya jika Ganjar sudah dideklarasikan partainya,” tambah Yudi.

“Maknanya akan banyak partai yang akan koalisi dengan PDIP, jika mencalonkan Ganjar?” tanya Heri.

“Itu menurut kita orang awam, tetapi tentu ada kalkulasi politik masing – masing parpol, yang kita tidak bisa menduga kasat mata,” urai mas Bro.

“Yang pasti tanpa koalisi pun PDIP sudah punya tiket untuk mengusung kadernya sebagai capres. Cuma siapa kader yang akan dicapreskan, belum dibuka kepada publik,” ujar Yudi.

“Kita tunggu saja, akan tiba pada saatnya..” urai mas Bro. (jokles)

Tags:
Obrolanwartegetikausungcapres

Administrator

Reporter

Administrator

Editor