JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan menjelang bulan puasa yang jatuh pada bulan Maret mendatang.
Hal tersebut terdengar dari ungkapan salah satu pedagang di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Minggu, 19 Februari 2023.
Salah seorang pedagang kebutuhan pokok di Kramat Jati, Siti mengatakan, saat ini harga bahan pokok yang sudah mengalami kenaikan harga yakni cabai keriting dan bawang yang rata-rata naik hingga Rp10.000.
"Yang naik cabai bawang saja sih. Cabai keriting itu tadi ya Rp 60.000 sekarang Rp 70.000. Kalau bawang yang biasa ituRp 30.000, kalau yang keriting itu Rp 40.000. Ini udah naik, kalau yang biasa itu ya biasa, kalau yang keriting itu naik Rp 5.000," ungkap Siti kepada awak media, Minggu (19/2/2023).
Selain soal kenaikan harga, Siti juga turut menyampaikan terkait penjualan minyak goreng yang dikeluarkan Pemerintah bermerek Minyakita yang laku karena menjadi incaran pembeli. Namun, stok masih terpantau aman.
"Minyak kita, jual dengan harga Rp 14.000, beli di agen nya Rp 13.000. Minyakita cepat habis (dibeli pembeli)," kata Siti.
Sementara dilokasi yang sama salah satu pedagang beras bernama Haikal mengungkapkan, terdapat kenaikan harga berkisar Rp1.000 pada tiap merek beras.
Ia pun mengakui salah satu faktor yang menjadikan harga beras naik imbas dari adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Iya ada kenaikan. Dalam per kilo naik Rp 1000 naiknya. Pas waktu BBM naik beras udah naik, nanti habis lebaran sudah turun (harganya). Dulu per liter Rp11.000 sekarang Rp 12.000. Mereknya Rojolele, BMW, Tiga Jambu, dan Tiga Jeruk itu naik, beras favorit masyarakat," tuturnya.
Lebih lanjut, Haikal mengatakan, bahwa kenaikan harga beras turut berpengaruh pada omzet dan daya beli masyarakat. "Harga naik jadi daya beli turun, omzet juga turun," pungkasnya.
Diketahui, kasus harga bahan yang serba naik membuat rakyat menjerit bukanlah semata-mata sebuah berita yang numpang lewat. Kasus ini membutuhkan aksi dan solusi. Sebagaimana janji-janji manis yang sempat dijanjikan dahulu.
