ADVERTISEMENT

Sental Sentil: Minyak Goreng Mahal, Permainan Siapa Lagi?

Selasa, 14 Februari 2023 09:59 WIB

Share
Warga antre minyak goreng murah.(ahmad tri hawaari)
Warga antre minyak goreng murah.(ahmad tri hawaari)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

MINYAK goreng kembali membuat masyarakat Indonesia panik karena harganya terus melambung dan mulai sulit didapat. Permasalahan inipun dinilai sebagai "permainan pemerintah" karena sebelumnya kelangkaan dan tingginya harga sempat terjadi.

Kelangkaan minyak goreng yang membuat panik warga itu pun sempat menghebohkan, meski akhir para mafia minyak goreng dikandangi. Beberapa pejabat dijebloskan ke penjara karena permainan para petinggi yang mencoba memainkan salah satu kebutuhan pokok ini.

Kini, warga kembali panik lantaran minyakita yang disebut merupakan produk dari pemerintah mulai sulit ditemukan di pasaran. Kalaupun ada, harganya mulai melambung dan menguras kantong warga kurang mampu yang selama ini memanfaatkannya.

Masyarakat pun curiga, langkanya minyak yang kini terjadi akibat permainan lagi karena berkaca dari kejadian sebelumnya. Meski pemerintah meminta warga tak panik, namun tetap saja mereka curiga kasus akan kembali terulang seperti sebelumnya.

"Kita masyarakat kecil dimainkan terus sama pejabat-pejabat. Bilang minyak goreng susah, nggak tahunya mereka yang timbun biar harganya tinggi. Sekarang susah lagi, pasti dijadikan mainan lagi," ujar Heru, dengan sedikit kesal.

Menurutnya, pemerintah segera mengambil tindakan agar permasalahan ini tak kembali terulang karena menyulitkan masyarakat. Berkaca dari kejadian sebelumnya, pemerintah juga pastinya telah memiliki berbagai cara agar tak membuat panik.

"Kalau sekarang kan nggak ada kabar kalau sawit itu susah atau naik, tapi kenapa minya goreng susah. Tolong lah kepada Presiden agar tak membuat masyarakat resah dengan masalah minyak goreng lagi," ungkapnya. (Ifand)

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT