ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Terperosok ke Lubang yang Sama

Selasa, 14 Februari 2023 09:33 WIB

Share
Ilustrasi Minyakita. (ist)
Ilustrasi Minyakita. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“KELEDAI  saja tidak mau terperosok ke lubang yang sama, apalagi kita sebagai
manusia,” ujar mas Bro selagi maksi di warteg langganan.

Mendengar ucapan mas Bro, kedua sohibnya Yudi dan Heri langsung
komen,” Maksud kamu apaan Bro, nyindir kami?”

“Saya nggak nyindir kalian, ini hanya curhatan pribadi saja,” jawab mas Bro.
“Apa kamu terjebak untuk kedua kalinya pada pinjol?” kata Heri

“ Enggak juga. Kami hanya meratapi diri, karena belakangan ini semakin sulit
membeli minyak goreng rakyat. Minyak goreng untuk rakyat, tetapi rakyat sulit
membelinya” urai mas Bro.

“Sulit membeli karena tak ada uang?” tanya lagi Heri.

“Bukan hanya uangnya yang pas- pasan, tetapi migornya juga langka. Tahun
kemarin kami juga mengalami hal yang sama, bukankah ini bagaikan
terperosok ke lubang yang sama,” kata mas Bro.

“Itu sih,mungkin nasib Bro,” timpal Yudi asal.

“Kalian sebagai sohib nggak boleh ngomong gitu dong. Minyak goreng rakyat
memang lagi langka, selain harganya yang naik. Untuk membeli harus berebut
karena stoknya kian menipis di pasaran,” kata Ayu Bahari, pemilik warteg.

“Jadi kalaupun dikatakan bagaikan terperosok ke lubang yang sama bukan
kamu Bro, tapi migornya,”kata Heri ngasal.

“Memang migornya bisa jalan sendiri hingga terperosok,”  sela Ayu.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT